Meski demikian, Arif yang juga alumni Pondok Pesantren As’adiyah, tidak menampik jika tren PAMMASE terus mengalami kenaikan. Sehingga bila di sisa waktu yang ada, mampu meningkatkan lagi, maka peluang pasangan ini sangat terbuka besar memenangkan Pilkada Wajo.

Sebaliknya, jika terlena dan tidak mengantisipasi potensi kecurangan yang memungkinkan terjadi jelang pilkada, PAMMASE bisa saja perolehan dukungannya tergerus.

“Sepanjang tidak ada kejadian luar biasa di Wajo yang bisa mempengaruhi pilihan pemilih, seperti politik uang, kecurangan dan lainnya, maka kans PAMMASE sangat terbuka. Tapi sekali lagi, survei jelang pencoblosan itu tidak bisa dijadikan jaminan kalau hasil akhir pencoblosan, persentasenya seperti itu. PAMMASE atau Barakka bisa menambah elektabilitasnya, dan juga bisa berkurang atau stagnan,” jelasnya.

Sebelumnya, Amran Mahmud mengakui jika survei jelang Pilkada Wajo, elektabilitasnya semakin mengungguli Barakka. Bahkan sudah melebihi 10 persen. Sehingga ia meminta kepada tim dan relawannya untuk terus semangat, dan tidak terlena.

Terutama, lanjut dia, mewaspadai potensi kecurangan. Sebab bisa saja ada pihak tertentu yang berusaha menghalalkan segala cara atau melakukan cara-cara kotor mempengaruhi pilihan masyarakat. (*)