JENEPONTO – Diskusi Jumat Balla Kopi Turatea yang bertema “Meretas Problematika Pembangunan Daerah Menuju Jeneponto Bahagia”, Pj. Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri, mengungkapkan pikirannya dan strategi untuk membangun Jeneponto yang lebih sejahtera. Diskusi yang berlangsung di Balla Kopi Turatea, Jumat 16 Agustus 2024 ini menjadi platform untuk merumuskan solusi atas berbagai tantangan pembangunan di daerah.

Junaedi Bakri dengan gamblang mengakui kompleksitas permasalahan yang dihadapi Jeneponto, terutama keterbatasan fiskal dengan PAD yang hanya berkisar 23 miliar. “Kita memang menghadapi tantangan yang besar, terutama keterbatasan dana,” akui Junaedi. “Namun, kita tidak boleh menyerah. Kita harus kreatif dan inovatif dalam mencari solusi.”

Ia juga menyoroti masalah program-program yang tidak tepat sasaran di beberapa kegiatan. “Saya sering menggunakan hashtag Jeneponto Bahagia, karena ini adalah impian saya dan kita semua sebagai pemerintah dan masyarakat,” tegas Junaedi. “Saya pernah membaca buku pemikiran Muh. Hatta yang mengatakan esensi kemerdekaan adalah menghadirkan kebahagiaan rakyatnya. Jadi, kebahagiaan menjadi impian pembangunan.”

Junaedi menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi untuk mengatasi berbagai tantangan. “Kita perlu membangun sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai stakeholder,” ujar Junaedi. “Kita harus melibatkan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pembangunan.”

Junaedi juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. “Masyarakat harus diajak untuk mengawasi penggunaan anggaran,” tegas Junaedi. “Transparansi dan akuntabilitas akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.”

Diskusi ini menjadi momen penting untuk merumuskan strategi bersama dalam membangun Jeneponto Bahagia. Dengan semangat kolaborasi dan dedikasi, Junaedi Bakri yakin bahwa Jeneponto dapat mengatasi berbagai tantangan dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Diskusi Jumat juga menghadirkan narasumber pembanding Sekjen PP KKT Abdul Rahmat Nur dan Rektor INTI Prof. Maksud Hakim serta puluhan peserta diskusi dari berbagai stakeholder, media, ormas dan OKP.