Junaedi : Maulid Nabi Muhammad SAW, Sinergi Budaya dan Agama di Jeneponto
Oleh : Haerullah Lodji
JENEPONTO – Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri, memiliki visi yang mendalam tentang bagaimana perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi momen yang lebih dari sekadar ritual keagamaan. Dalam pandangannya, perayaan ini haruslah mencerminkan kearifan lokal dan potensi daerah, terutama melalui keindahan alam Sungai Belokallong yang terletak di Kelurahan Empoang, tepat di bawah rumah jabatannya.
Junaedi mengamati bahwa perayaan Maulid di Jeneponto telah menjadi tradisi yang sangat religius, dirayakan di hampir setiap sudut kabupaten. Namun, ia merasa sudah saatnya untuk membumikan penyelenggaraannya.
Menurutnya, perayaan Maulid seharusnya bukan hanya sekadar acara keagamaan, tetapi juga sebagai simbol kerukunan dan silaturahmi yang menguatkan ikatan masyarakat.
Pada pertemuan yang diadakan pada 7 Oktober 2023, di sepakat untuk melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kabupaten pada pekan ketiga Oktober 2024.
Lokasi yang dipilih adalah bantaran Sungai Belokallong, yang diharapkan dapat memberikan nuansa berbeda dan lebih dekat dengan alam.
Junaedi yakin bahwa dengan suksesnya pelaksanaan Maulid tahun ini, Jeneponto akan memiliki sebuah event tahunan yang tidak hanya dinantikan oleh masyarakat, tetapi juga akan menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.
Konsep yang diusung adalah memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada, sehingga perayaan ini dapat menjadi daya tarik wisata yang mendukung perekonomian masyarakat sekitar.
Para pemilik perahu di Sungai Belokallong akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi sebagai penyedia arena rekreasi dan wisata air.
Pengunjung akan diajak menikmati keindahan alam sambil merasakan kebersamaan dalam semangat memperingati Maulid.
Junaedi berharap, dengan mengintegrasikan nilai-nilai religius dan budaya lokal, perayaan ini akan menciptakan atmosfer yang hangat dan penuh makna.
Bupati Junaedi mengusulkan agar perayaan Maulid ini diberi nama “Maudu Ratea Ri Jeneponto”, yang mencerminkan identitas dan kearifan lokal. Ia mengajak semua pihak untuk mendukung rencana ini, demi mewujudkan Jeneponto sebagai Butta Turatea yang religius dan berbudaya.
Dengan sinergi antara agama dan budaya, Junaedi yakin bahwa perayaan ini akan menjadi momentum penting dalam memperkuat jalinan silaturahmi di kalangan masyarakat.
Dengan harapan dan semangat yang tinggi, Junaedi Bakri mendorong seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan perhelatan ini, menjadikan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai momen bersejarah yang tidak hanya dirayakan, tetapi juga dihayati dalam kehidupan sehari-hari.