Karena itu, Mulawarman meminta Pansus Hak Angket dan DPRD Sulsel, sama sekali tidak takut pada tekanan-tekanan. Dari siapapun tekanan yg menginginkan Pansus Hak Angket tidak merekomendasikan pemberhentian tetap Nurdin Abdullah dari jabatannnya sebagai Gubernur Sulsel.

Mulawarman kemudian kembali menyarankan kepada Pansus Hak Angket atau DPRD Sulsel, jika pendukung Nurdin Abdullah kembali mendemo gedung DPRD Sulsel, mereka supaya diminta masuk ke ruangan paripurna untuk suguhi tontonan video rekaman penyidikan Pansus Hak Angket, agar mereka itu tau kesalahan-kesalahan Nurdin Abdullah. Karena kebanyakan dari mereka cuma dengar-dengar dari Nurdin Abdullah dan pendukungnya, dan cuma tau kalau kesalahan Nurdin Abdullah cuma satu, kesalahan yg dituduhkannya sebegai kesalahan Wakil Gubernur Andi Sudirman.

Mulawarman kemudian mengingatkan, tidak ada alasan bagi Pansus Hak Angket dan Pimpinan DPRD Sulsel untuk takut pada tekanan dari siapapun untuk menghentikan langkah memakzulkan Nurdin Abdullah.

Karena, menurut Mulawarman, Pansus Hak Angket punya alat untuk melawan tekanan-tekanan itu. “Pansus punya hasil penyidikan. Apalagi penyidikan itu dilakukan Pansus secara terbuka untuk seluruh rakyat Sulsel. Tunjukkan saja hasil penyidikan itu kepada si penekan. Tunjukkan ke mereka, Nurdin Abdullah melakukan kesalahan-kesalahan ini dan ini buktinya, dan ini korbannya. Selesai,” kata Mulawarman dengan nada sedikit emosi.

Mulawarman, tidak bisa membayangkan jika tekanan itu datang disaat sebelum Pansus Hak Angket baru mulai bekerja dan belum melakukan penyidikan. “Pansus pasti kelabakan dan pasti tertekan berat. Tetapi sekarang, Pansus bisa santai menghadapi tekanan itu. Cukup beri hasil penyidikan itu, ke si penekan. Selesai urusan,” tukas Mulawarman.

Menurut Mulawarman lagi, Pansus Hak Angket, harusnya bisa bersyukur dan bisa lebih santai. Karena situasi, dimana tekanan baru datang dijelang akhir tugas Pansus, karena ketidatahuan Nurdin Abdullah akan hak istimewa DPRD.

“Nurdin Abdullahkan bilang di media , apa itu Hak Angket. Nanti saya suru Sekda urusi Hak Angket itu. Naaa sekarang baru kelabakan kesana-kemari meminta bala bantuan dan menurunkan pendemo. Padahal nasi sudah jadi bubur, gak mungkin bisa disulap jadi nasi lagi. Nikmatinya saja, karena itu semua Pak Nurdin Abdullah juga yg bikin tooo,” kata Mulawarman tersenyum sinis. (*)