Hasanuddin mengaku telah mengenal NH sejak masih mengelola GORO di Makassar. Ia mengikuti betul perjalanan karir NH, dari mengelola koperasi, PSM hingga PSSI. NH juga beberapa kali menjadi penyelamat Golkar di tengah badai masalah. “Kepemimpinan beliau tidak perlu diragukan lagi,” tutur dia.

Yang membuat Hasanuddin semakin kagum, NH rela melepaskan kekuasaan di pusat hanya untuk mengabdi membangun Sulsel Baru. Kata dia, itu merupakan ciri pemimpin sejati. Padahal, bila hanya ingin mengejar kekuasaan dan kekayaan, NH cukup terus melanjutkan kiprahnya di pentas nasional.

“Komitmen pengabdian Pak Nurdin Halid tidak ada duanya. Beliau sudah jadi tokoh nasional, tapi malah pulang kampung membangun Sulsel. Tidak banyak tokoh yang mau seperti itu,” pungkasnya. (*)