Pangkep, Matasulsel – Kandidat Gubernur Sulsel Ichsan Yasin Limpo tiba-tiba dikejutkan dengan “aksi” seorang tokoh masyarakat yang nampak tergesa-gesa menghadang langkah pasangan Andi Mudzakkar itu di dalam Pasar Sentral Pangkep, Senin (2/4/2018).

Rupanya, pria paruh baya ini ingin bersalaman dan berbincang sejenak dengan tokoh peduli pendidikan dan kemanusiaan tersebut. Belakangan diketahui jika orang tua ini merupakan salah satu tokoh yang cukup disegani.

Ia adalah Haji Suaib Jumaid. Di Mata sebagian warga Pangkep, ia punya basis tersendiri. Termasuk punya banyak kerabat dan komunitas di Pasar Sentral Pangkep.

Di depan Ichsan tepat di sekitar penjual ikan, Haji Suaib menyatakan dukungannya, sekaligus siap menyosialisasikan ke kerabat dan basis keluarganya untuk bersama memenangkan pasangan nomor urut 4 ini.

“Saya siap mendukung kita (Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar),” tegas Haji Suaib sambil berbincang dengan Ichsan Yasin Limpo.

Ichsan YL yang kaget mendengar pernyataan spontan tokoh ini, balik mempertanyakan alasan Haji Suaib. Dan tanpa ragu, ia menekankan jika di Pilgub Sulsel tak ada pilihan, selain Punggawa Macakka.

“Tidak ada pilihan lain kecuali bergabung dengan usungan koalisi rakyat. Saya punya tim Pak. Nanti saya berhubungan dan komunikasi dengan Pak Rahman Assegaf (Tim IYL-Cakka di Pangkep,” tuturnya.

Sekadar diketahui sebelum menggelar kampanye tertutup di titik pertama di Pangkep, Ichsanq menyempatkan diri menyapa para pedagang dan pengunjung pasar sentral.

Dikunjungannya di pasar, Ichsan menyerap aspirasi para pedagang. Secara bergantian, para pedagang pun mengeluhkan kendala-kendala yang selama ini dialami.

“Biasanya ambil jualan di luar Pangkep Pak. Ini dari Barru,” kata salah satu pedagang, sambil menunjuk ubi yang dia jual.

Seperti biasanya, dengan ramah Ichsan mendengarkan aspirasi masyarakat. Di tempat ini, Ichsan juga mendapatkan pujian dari sejumlah pedagang.

“Adiknya Pak Syahrul (Gubernur Sulsel). Sama dengan Pak Syahrul. Saya doakanki, semoga melanjutkan karya pak Syahrul dan jadi gubernur,” tutur Muhayyang, perempuan yang berdagang buah-buahan.

Di pasar sentral ini, Ichsan juga menjadi rebutan foto. Secara bergantian, baik pedagang maupun pengunjuk mengajak dia berswafoto. Begitu pun yel-yel “Punggawa Macakka” menggema.

Sementara itu, Ichsan YL mengatakan, kunjungan ke pasar tradisional, salah satu tujuannya menyerap aspirasi, dan melihat secara langsung komoditi, serta hasil produksi pertanian dan perikanan yang berasal dari Pangkep dan daerah Sulsel lainnya.

“Dan kita juga melihat dan mendengar seperti apa stabilisasi harga sembako. Tetapi saya ingin menyampaikan bahwa saya terkejut ketika kita surplus beras, tapi ada produk beras ketan impor yang harganya lebih tinggi dari Sulsel. Sehingga ini menjadi perhatian,” tandasnya.(*)