JENEPONTO, MATASULSEL — Suasana Pemilihan Putera–Puteri Duta Pelajar Kabupaten Jeneponto Tahun 2025 tak hanya penuh semangat persaingan sehat, tetapi juga menyimpan cerita inspiratif dari sepasang kakak-adik yang diam-diam mencuri perhatian banyak pihak.

Mereka adalah Azzam Nararya Askari (Arya), pelajar kelas 8 MTs Negeri Binamu, dan kakaknya, Azzahrah Fidelya Ramadhani, siswi kelas 12 MAN 1 Jeneponto.

Keduanya tampil sebagai peserta mewakili sekolah masing-masing dalam ajang yang digelar 9–12 Juli 2025.

Meski bersahaja dan dikenal pemalu, terutama Arya yang disebut sang ayah sebagai anak introvert, ternyata mampu mengejutkan banyak pihak dengan tampil hingga 10 besar finalis putera. Sementara sang kakak meraih penghargaan The Best Favorit Puteri Duta Pelajar.

Namun, respons mereka usai acara mencerminkan kerendahan hati yang luar biasa.

“Saya cuma masuk 6 besar saja, Paman, dari 45 peserta,” ujar Arya pelan, ketika diminta komentar.
> Sang kakak menimpali, “Saya hanya favorit, Paman. Nanti yang juara satu bilang apa kalau saya terlalu heboh?”

Sikap rendah hati ini justru mengundang simpati dan pujian dari banyak kalangan, termasuk para juri.

Dalam wawancara terpisah, Dr. Mustaufiq, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jeneponto, sekaligus ayah mereka, menyatakan kebanggaannya atas keberanian kedua anaknya.

“Kami tidak menargetkan juara. Saya dan istri hanya ingin mereka berani tampil, melawan rasa takut, dan mengasah kepercayaan diri. Arya itu awalnya sangat tertutup di sekolah, tapi kami terus dorong dia. Ternyata bisa sampai 10 besar,” ungkapnya penuh haru.

Ibu mereka, Imah Wahyuni, S.Sn., S.I.Kom., juga tak kuasa menyembunyikan rasa bangga.

“Kami percaya pendidikan karakter tak hanya ada di kelas, tapi juga lewat pengalaman seperti ini. Kami hanya ingin mereka belajar percaya pada diri sendiri.”

Keikutsertaan keduanya murni sebagai ajang pengembangan diri, bukan sekadar kompetisi. Dan dari 45 peserta, bisa tampil di panggung final, disaksikan dewan juri dan publik, menjadi bukti bahwa proses adalah kemenangan itu sendiri.

Kisah kakak-adik ini pun menyampaikan pesan yang dalam bagi pelajar lain: berani mencoba, walau hasil belum tentu sempurna, adalah langkah besar dalam pendidikan karakter.

Pemilihan Duta Pelajar Jeneponto 2025 memang menjadi lebih dari sekadar ajang adu bakat dan orasi. Ia menjadi cermin bahwa setiap pelajar baik ekstrovert maupun introvert punya ruang untuk tumbuh, selama didukung oleh keluarga, lingkungan sekolah, dan kemauan untuk berkembang. (Oji Pajeka).