Kapolda Sulsel : Terobosan Cerdas Kapolri
Ini sebagai bukti bahwa Polri siap bekerjasama dengan ormas-ormas islam untuk memberantas faham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Polri dibawah kepemimpinan Jendral Sigit telah menunjukkan kesungguhannya dalam memberantas faham dan aksi terorisme yang sangat meresahkan.
Sebagai bukti nyata kasus bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar dengan cepat dapat ditangani dan sebulan terakhir sebanyak 52 orang yang diindikasi komunitas jaringan radikalisme dapat ditangani dengan baik.
Kedekatan kapolri dengan ormas-ormas Islam sangat memengaruhi kepercayaan (trust) masyarakat terhadap dunia kepolisian. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya keberterimaan kepolisian dalam mengawasi dan menjaga masjid-masjid disetiap kegiatan ibadah. Ini terbukti selama bulan suci ramadhan kepolisian dapat bekerja sama dengan baik bersama dengan takmir dan remaja masjid dalam menjaga keamanan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E.Zulpan, dalam berbagai kesempatan, mengutarakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meluncurkan jargon khusus untuk program 100 hari kerja. Yakni, Presisi. Akronim dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan. Sebanyak 16 program prioritas Kapolri akan mencerminkan konsep tersebut.
Konsep Presisi akan menjadi panduan untuk semua program kerja jajaran Polri. Mulai Mabes Polri hingga polsek se-Indonesia. ’’Diterapkan di setiap satuan melalui rencana aksi masing-masing satker,’’ terangnya.
Dijelaskan Kapoda, Presisi akan menekankan kemampuan predictive policing untuk menakar gangguan kamtibmas. Prediksi dilakukan dengan berbagai analisis berdasar pengetahuan, data, dan metode yang tepat. Dengan begitu, polisi dapat mencegah gangguan kamtibmas sejak dini.”(**).