Kata Akademisi, Ini Faktor Penting Kenapa IYL-Cakka Dinggulkan di Survei
Makassar, Matasulsel – Daftar lembaga survei nasional yang menempatkan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) di posisi teratas jelang Pilgub Sulsel kembali bertambah.
Jika sebelumnya ada 4 lembaga selama 9 bulan terakhir memposisikan pasangan nomor urut 4 ini unggul di tingkat keterpilihan, maka survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) network semakin menguatkan jika duet ini memang punya kans besar memenangkan Pilgub.
Analisis Komunikasi Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Iqbal Sultan mengatakan, jika survei yang dilakukan sesuai kaidah-kaidah, maka tidak perlu lagi untuk dipertanyakan. Menurutnya, apapun hasil survei selama sesuai dengan kaidah metodologi yang digunakan, maka pantas untuk diapresiasi dan diharagi.
Dia mengatakan, sejumlah hasil survei yang menempatkan IYL-Cakka di posisi pertama dari lembaga yang berbeda diyakini sesuai dengan kaidah metodologi survei.
“Meskipun misalnya dilakukan dengan jumlah responden yang berbeda, tapi merata di seluruh Sulawesi Selatan, artinya sudah seharusnya begitu,” kata Iqbal saat ditanya wartawan.
Dia melanjutkan, semua kandidat tidak boleh mencelah hasil survei yang dilakukan dengan kaidah-kaidah yang benar. Meskipun pada hasil survei yang dirilis tidak diunggulkan, akan tetapi mesti menjadi rujukan dan pertimbangan menentukan strategi dalam memenangkan pertarungan.
Menurut akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) ini, memang ada kematangan strategi dan komunikasi politik lebih yang dimiliki IYL-Cakka dibanding kandidat lainnya sehingga selalu diunggulkan.
Pertama, Ichsan Yasin Limpo mampu menjaga tim dan pendukung secara personalfikasi.
“Ada hubungan-hubungan yang bisa dijaga Pak Ichsan tidak hanya dengan rasionalitas penuh. Artinya, tidak akan bisa berubah sekalipun ada fakor X. Kita bisa lihat, hampir tidak ada riak-riak pendukung IYL-Cakka yang beralih. Beda dengan kandidat lainnya kan,” ucapnya.
Dijelaskan lebih jauh, hubungan yang sudah mengakar itu, membuat tim IYL-Cakka loyal dan sangat militan. Bahkan tidak hanya membawa suara pribadi, namun bekerja untuk memenangkan duet nomor urut 4 ini secara luas.
“Jadi orang-orang ini mampu menyebar ‘virus’ keberpihakannya kepada Ichsan. Hal-hal seperti ini memang sangat sulit untuk dijaga dan dimiliki kandidat lain,” kata dia.
Hal ini terbukti dari beberapa tokoh yang setia dibarisan IYL-Cakka. Misalnya Anggota DPD RI Bahar Ngitung yang rela dipecat oleh Partai Hanura, serta elit PPP dan PAN yang rela berseberangan dengan usungan partainya.
Kedua, IYL-Cakka memiliki strategi politik yang matang. Meskipun secara umum semua kandidat memiliki strategi, tapi Ichsan YL memiliki pengalaman tanding dan dinilai paling mengetahui sosial politik di Sulawesi Selatan.
Dr A Iqbal mengatakan, selama dua periode Syahrul Yasin Limpo (SYL) terpilih sebagai gubernur, tidak lepas dari campur tangan IYL. Bahkan disebut-sebut ‘otak’ dari kemenangan SAYANG.
“Dan yang harus dipahami, bisa saja ada hal yang dimiliki pak Syahrul untuk menggaet pemilih dan tidak dimiliki Ichsan YL selama ini. Namun tidak menutup kemungkinan itu digunakan Ichsan, kemudian mampu mepertahankan bahkan mendongkrak elektabilitasnya,” tandasnya.
Sebelumnya, Peneliti LSI, Fitri Hari mengurai, berdasar potret prilaku pemilih jelang pencoblosan, posisi IYL-Cakka unggul melebihi batas marjin of error dalam survei kurang lebih 3,8%. Sedangkan NH-Aziz dan NA-ASS yang berada di posisi kedua dan ketiga, bersaing ketat dan selisihnya di bawah 1%.
Selain LSI, empat lembaga lain juga sudah mempublish temuannya dengan menempatkan IYL-Cakka di posisi pertama. Mulai Poltracking, Indo Survei Strategi, Sinergi Data Indonesia, serta Jaringan Suara Indonesia.