Kausalitas Kemajuan Bangsa
By. Rudianto Aidid
Bersatu Berdaulat embrio untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Rakyat Sejahtera adalah alasan eksistensi setiap bangsa. Indonesia Maju adalah ekspektasi ditatap dimasa mendatang.
Menyusuri perjalanan bangsa selama delapan dekade, berbagai pengalaman yang dahulu hingga kini menjelma sebagai literasi sejarah peradaban dalam untaian kausalitas yang mengarah kepada sesuatu yang ideal. Cita-cita yang sejatinya dibangun dari pengalaman bangsa hingga menginginkan kondisi normatif diidamkan setiap manusia yakni kesejahteraan dan kemajuan. Hal ini tidak muluk-muluk alih-alih keniscayaan dalam suatu masyarakat yang bersatu dan berdaulat. Dua hal ini – bersatu dan berdaulat – adalah prakondisi untuk mencapai kesejahteraan dan kemajuan.
Arah Indonesia maju saat ini sedang ditatap dan berbagai redesign sistem dan konsep untuk menyelaraskan antara kekinian dengan cita-cita kemajuan. Kondisi untuk lebih baik dari sebelumnya adalah jalan dengan berbagai dinamikanya yang dapat menjadi tantangan sekaligus sebagai peluang. Berbagai intervensi baik internal maupun eksternal yang memberi input dan tempaan bagi bangsa untuk masa depan menjadi negara maju. Namun ditengah cita-cita ideal mari kita menatap kondisi riil saat ini baik global maupun regional sehingga kita lebih mengenal dan semoga memahami untuk melakukan tahapan demi tahapan kemajuan dengan tepat. Menatap tidak dari satu sisi namun berbagai perspektif hingga konklusinya lebih akurat dan komprehensif.
Beberapa informasi dan fenomena saat ini sebagai catatan singkat dalam berbagai konteks yang korelatif.
Populasi Dunia telah mencapai 8 miliar dan penduduk bumi saat ini menuju 9 miliar. Negara kita sekarang berpenduduk 285 juta jiwa masih berada diurutan keempat negara dengan jumlah penduduk terbesar dunia. Ekonomi global saat ini kecenderungannya instability – tidak menentu – dan situasi perdagangan global berubah cepat sebagai tantangan tapi disisi lain rantai pasokan global terjadi gangguan. Proses pengadaan, produksi, distribusi dan penjualan barang dan jasa ditingkat internasional mengalami disrupsi yang disebabkan perubahan iklim, konflik geopolitik, pandemi, bencana alam dan pembatasan perdagangan serta logistik. Global economic growth juga mengalami masalah ketika terjadi disrupsi. Tahun ini diprediksi oleh PBB pertumbuhan ekonomi global akan tetap 2,8% atau mengalami perlambatan oleh karena faktor yang telah dikemukakan di atas. Hal ini membebani ekonomi dalam waktu tertentu sehingga dibutuhkan kajian dan evaluasi untuk memprediksi situasi ekonomi global.
Geopolitik dan global security, pasca Perang Dunia kedua terjadi dwi polar. Amerika Serikat dan sekutunya (NATO), Uni Soviet dan sekutunya (Pakta Warsawa). Perang dingin menjadikan Amerika Serikat satu-satunya kekuatan dunia (rezim unipolar) sampai abad sebelum millenium. Saat ini dengan munculnya kekuatan-kekuatan baru menandai kebangkitan negara-negara maju seperti Tiongkok yang menguasai kawasan indo Pasifik, Korea, Jepang, Iran dan berlakulah rezim multi polar yang mencalange kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya yg terasa sampai hari ini. Semua menjadi kekuatan ekonomi global yang dapat saling kerja sama namun juga terjadi persaingan ekonomi global. Fenomena terakhir adalah kebijakan Trump – Presiden Amerika Serikat – tentang tarif ekspor produk negara dalam kerja sama dagang. Kebijakan negara adikuasa penuh kejutan dan ketidakpastian. Konteks ini dapat dikatakan trade war – polanya mengarah kepada perang dagang – antara negara yang di orkestrasi adikuasa.
Khusus Indonesia kesepakatan tarif ekspor produk 19 persen, sehingga perlu kehati-hatian dalam hal perjanjian dagang antar negara. Persaingan dalam teknologi juga terjadi, dimana ditandai suprise dengan fenomena digitalisasi. Kemudian kecerdasan buatan – Artificial Intelligence – yang terus dikembangkan sejak tahun 1950 oleh Alan Turing sampai sekarang yang menjadi salah satu inovasi dalam sejarah teknologi yang dapat dikatakan lompatan sekaligus sebagai tantangan. Dalam perkembangannya ini peluang untuk bekerja lebih efektif, efisien dan akurat namun juga dapat dimanipulasi sehingga perlu menganalisa sikap dan adaptasi negara berkembang.
Hal lain, Bumi saat ini mengalami perubahan iklim yang disebabkan oleh perubahan suhu bumi – clemate change. Peningkatan suhu bumi oleh emisi gas rumah kaca, bahan bakar fosil yang menghasilkan listrik dan panas juga saat menghasilkan energi seperti saat membuat semen, besi dan baja, elektronik, plastik, pakaian dan barang lainnya. Kesadaran global menginginkan tahun 2060 harapannya semua negara sudah mereduksi penggunaan bahan bakar fosil. Emisi CO2 angkanya nol untuk mencegah pemanasan bumi. Kemudian bencana alam seperti kebakaran hutan akhir-akhir ini terjadi dalam negeri dan dibeberapa negara dan Gunung Berapi aktif juga memberi efek terhadap perubahan suhu bumi. Mengenai kesehatan lingkungan dunia saat ini dimana perkembangan timbulan sampah diakibatkan pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota besar juga membutuhkan problem solving bumi saat ini sehingga krisis seperti cuaca anomali dan extrim dapat dicegah.
Indonesia yang telah merdeka selama delapan puluh tahun hari ini diprediksi pada tahun 2040 atau 2050 jumlah penduduknya 70 persen usia produktif karena sekarang kita ini dalam masa bonus demografi, sebagai kekuatan bangsa.
Sumber Daya Alam indonesia sebagai penghasil nikel, toxit – bahan dasar aluminium juga sebagai modal ekonomi bangsa.
Pendapatan Negara GDP urutan ke 16 dunia, pendapatan perkapita 4.780 dollar sekitar 90 juta pertahun. Ini masih mategori midle income contry atau pendapatan level menengah. Untuk menuju negara maju dan sejahtera pendapatan perkapita rakyat Indonesia harus mencapai di atas $12.375. Ini salah satu indikator negara maju seperti standar atau persepsi Bank Dunia tentang negara yang dianggap sebagai negara berpendapatan tinggi dan umumnya dikategorikan sebagai negara maju. Negara yang termasuk maju menandakan tingkat kesejahteraan dan produktivitas ekonomi yang tinggi. Ini disebabkan oleh kemampuan negara dalam menyediakan layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang baik, serta meningkatkan kualitas hidup penduduknya.
Layanan dasar inilah yang menjadi Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Beberapa program prioritas telah dilaksanakan seperti Makan Bergizi Gratis yang diharapkan menyasar sebanyak-banyaknya anak sekolah yang sampai saat ini telah mencapai 20 juta anak. Kemudian Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis juga menyasar sebanyak mungkin masyarakat dan anak sekolah. Program Sekolah Rakyat yang telah dianggarkan rencananya mencapai 2,14 Trilliun. Program-program tersebut adalah merupakan pelayanan dasar bagi rakyat Indonesia sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas hidupnya.
Kondisi global dan negara kita saat ini dapat dijadikan referensi atau bahan kajian bagaimana mengambil keputusan strategis untuk cita-cita bangsa. Melakukan proses kognitif tentang masa depan bangsa yang tentunya aktivitas berfikir positif dibangun dari dalam diri tiap anak negeri sebagai kekuatan untuk menarik segala kebaikan yang ada di alam. Atau merupakan stimulus respon bagi bangsa untuk melakukan perubahan atau keselarasan. Perubahan itu bertujuan untuk keserasian dan keseimbangan oleh karena alam ini beraktivitas dengan sistem keseimbangan (QS. 67 : 3,4). Dalam konteks apapun jika sistem keseimbangan dinafikan maka kegagalan yang ada. Olehnya itu setiap ilmu menganut sistem keseimbangan yang diatur dengan Ilmu etika. ekonomi menganut sistem keseimbangan dengan etika ekonomi. Demikian halnya ilmu sosial menganut etika sosial serta keseimbangan lingkungan diatur dalam etika lingkungan. Arne Naess menggagas konsep Deep Ecology dalam membangun relasi antara manusia dan alam sehingga terjadi keseimbangan dalam konteks ekologi, tidak serta merta karena kuasa manusia mengeksploitasi alam alih-alih menyadari akan pentingnya menjaga alam untuk kehidupannya. Semua aktifitas manusia perlu menjaga keseimbangan alam sehingga dibutuhkan ilmu pengetahuan dan etika, tanpa itu maka yang ada hanya nafsu yang merusak keseimbangan. Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan pidatonya memberi nama kepada koruptor dengan istilah mashab baru ekonomi yakni SERAKAHNOMICS.Koruptor eksis karena tidak ada etika, yang ada nafsu keserakahan. Bahkan dalam Perang pun – perang dingin/perang senjata – harus menggunakan etika yang dapat menjaga dan melindungi hak-hak sipil. Jika tidak maka terjadilah gonosida karena nafsu menguasai, seperti yang terjadi di Palestina. Etika tak digunakan oleh zionis Israel sehingga chaos terjadi dan akhirnya keseimbangan collapse. Itulah mengapa etika urgen dan inhern norma kebenaran sebagai sistem nilai universal untuk menjaga keseimbangan. Ini telah diutarakan dari 14 abad lalu – jauh sebelum para ilmuwan berbicara etika – oleh seorang manusia pilihan yang berada diurutan pertama diantara semua pemimpin dunia – 100 tokoh paling berpengaruh di dunia (Michael Hart) – yakni Baginda Rasul Muhammad SAW. dengan konsepnya ” Innamaa bu’itstu liutammima makaarimal akhlaq “.
Dari uraian singkat di atas saling terkait dan harus dicermati bersama untuk melangkah kedepan. Saat ini yang paling terasa ditengah masyarakat akibat efisiensi, fiskal menurun, pengusaha bermain, yang berwenang tidak amanah dan korupsi masih terjadi. Masalah lapangan kerja dan pengangguran, harga tidak stabil, pajak meningkat pendapatan masyarakat menurun. Semua itu menjadi penghambat untuk merasakan keadilan dan kesejahteraan. Namun Indonesia adalah negeri tercinta, apapun keadaannya Indonesia tempat kita hidup. Berbagai masalah menjadi cambuk, motivasi mencari inovasi problem solving untuk masa depan lebih baik.
Akhirnya saya ucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 80 semoga semarak hari kemerdekaan menjadikan kita semangat dan bahagia serta tujuan kemerdekaan untuk mensejahterakan semakin dirasakan oleh semua anak bangsa. MERDEKA jiwa dan raga untuk semua manusia. (*)