Sementara itu, sejumlah peserta rapat juga menyampaikan pandangannya terkait dinamika sosial keagamaan yang terjadi di masyarakat, khususnya dalam menghadapi penyebaran paham keagamaan yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan dapat memicu keresahan sosial.

Selain itu, dalam rapat tersebut menyoroti pentingnya penguatan pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan di lingkungan sekolah sebagai langkah awal menangkal pengaruh ajaran-ajaran menyimpang.

Sedangkan tokoh agama yang hadir mendorong agar pemerintah dan aparat penegak hukum terus menggandeng para ulama dan pemuka masyarakat dalam memberikan edukasi dan pencerahan kepada umat.

Kegiatan rapat diakhiri dengan sesi diskusi terbuka yang membahas berbagai isu aktual dan langkah strategis ke depan. Para peserta sepakat untuk terus memperkuat koordinasi, memperbarui data dan informasi secara berkala, serta melibatkan unsur masyarakat dalam upaya pengawasan yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan adanya kegiatan ini, Kejari Jeneponto berharap bisa menciptakan ekosistem sosial yang harmonis dan menjadikan Jeneponto sebagai wilayah yang kondusif, toleran, serta bebas dari pengaruh aliran yang dapat mengancam persatuan bangsa. (*)