Bimbingan teknis ini ditujukan bagi KPSPAMS Desa baru dan Desa lama yang diikuti oleh Desa sasaran Program Pamsimas. Adapun pelaksanaannya dibagi menjadi dua gelombang. Dimana gelombang I mulai tanggal 29-30 April berjumlah 30 orang dari 10 Desa. Gelombang II pada tanggal 01-02 Mei berjumlah 30 orang dari 10 Desa. Sedangkan narasumber dari Fasilitator Pansimas Kabupaten Luwu Timur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan Dinas PUPR.

Bupati Luwu Timur yang di Wakili Asisten Ekonomi dan Pengembangan Infrastruktur, H. Budiman mengatakan, sesuai dengan amanat RPJPN 2005-2025 dan RPJM 2015-2019, Pemerintah melalui Program Pembangunan Nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019 menetapkan bahwa Indonesia dapat menyediakan layanan air minum yang aman dan sanitasi yang layak bagi seluruh rakyat dengan target 100% akses air minum dan sanitasi.

Sejalan dengan hal tersebut, sambung Budiman, BPSPAMS/KPSPAMS dibentuk oleh KKM melalui musyawarah dan ditetapkan secara resmi melalui keputusan Desa/Lurah. Kelembagaan BPSPAMS/KPSPAMS dibentuk sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pengoperasian dan pemeliharaan, sehingga dapat memahami program lebih baik dan mempunyai kesempatan untuk memberikan masukan terhadap desain program.

“Bimtek Peningkatan Kapasitas BPSPAMS/KPSPAMS ini dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja dalam melakukan pengelolaan dan pengembangan keberlanjutan sarana air minum dan sanitasi yang sudah terbangun. Dengan demikian, akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dapat terus ditingkatkan sehingga target akses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019 bisa tercapai,” papar Budiman.

Budiman berharap agar bimtek ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga sekembalinya ke Desa masing-masing sudah memiliki kemampuan dan segera meningkatkan kinerja dan selalu konsisten dalam mengelola SPAM dengan baik dan benar