Kegiatan yang berlangsung selama lima hari di Kigali Rwanda, Afrika ini merespons berbagai trend global seperti perkembangan teknologi, disrupsi dan perubahan iklim, maka inovasi koperasi diperlukan agar sintesis tentang identitas koperasi dengan enterpreneur yang berkelanjutan selalu melahirkan pendekatan/model koperasi lebih atraktif bekerja di banyak sektor.

Untuk itu, dalam program aksinya, ICA merumuskan untuk terus menerus dalam pelibatan dan kampanye koperasi di kalangan generasi muda.

Salah satu program unggulan yang sedang berlangsung adalah global cooperative enterpreneur yang merekrut para duta koperasi (ambassador) dari berbagai negara.

Nurdin yang juga mantan Vice President International Cooperative Alliance (ICA) Asia Pacific menjelaskan, adapun strategi aksi yang lain adalah Go green campaign, koperasi tidak saja merasa perlu mengkampanyekan kelestarian lingkungan tetapi juga energi yang ramah dan berkelanjutan.

“Jadi point penting yang dipetik dari pertemuan ini adalah kesepakatan untuk membangun data base yang kuat dan dalam mengenai kerja-kerja prestasi koperasi di berbagai kehidupan,” ujarnya.

Bahkan kata NH, ICA Asia Pacific kedepqnnya berencana membangun pusat riset koperasi di Teheran Iran. (*)