Ia juga menjelaskan mengenai krisis ekonomi yang dialami Indonesia secara nasional. Menurutnya akibat pandemi, krisis saat ini berbeda dengan tahun 1998 yang memungkinkan pelaku usaha bertransaksi melalui teknologi virtual.

“Jika tahun 1998 Bangsa Indonesia mengalami krisis dari sektor non rill, saat ini lebih parah karena yang bermasalah adalah sektor rill, dengan aktifitas ekonomi masyarakat diluar rumah yang dibatasi akibat pandemi,” jelas Rusman.

Sementara itu kepala Dinas Kominfo kabupaten Jeneponto H. Manrancai Sally S.Stp, M.Si dalam sambutan menyampaikan bahwa pemerintah dan stakeholder haruslah senantiasa beriringan dalam meningkatkan peranan UMKM sebagai upaya penguatan ekonomi domestik maupun nasional.

Di samping itu, kata Ia memperbanyak dan mengembangkan UMKM yang berbasis digital juga menjadi faktor penting yang tidak boleh dikesampingkan apalagi dimasa pandemi covid-19.

Ia juga menambahkan dalam pengembangan UMKM berbasis digital perlu adanya peta jalan yang jelas dan berkesinambungan agar keberadaannya dapat dirasakan masyarakat.

“Kedepan kita mesti memiliki peta jalan (Road Map) yang jelas dan berkelanjutan agar pengembangan UMKM berbasis digital tidak hanya selesai pada ruang pelatihan tetapi hadir serta memberi manfaat pada masyarakat, “pungkasnya.

Terakhir Marancai berharap kepada seluruh peserta agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelatihan ini.

“Kami berharap agar semuanya bersungguh-sungguh memgikuti pelatihan agar setelah itu memiliki memiki nilai kompetitif dimasyarakat,” tutupnya. (*)