Kepala Rutan Jeneponto Lantik Syahidillah Nursalim menjadi PNS, Ini Pesan Renza Maisetyo
JENEPONTO – Pegawai Rutan Jeneponto atas nama, Syahidillah Nursalim, S.Tr. Pas jalani pelantikan dan pengambilan sumpah menjadi pegawai negeri sipil (PNS), di Aula Serbaguna Rutan Jeneponto, Selasa (23/01/2024).
Pelantikan di Rutan Jeneponto disaksikan oleh pejabat struktural, staf pegawai dan rohaniawan islam dari Kementerian Agama Kabupaten Jeneponto.
Acara diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Kemenkumham dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil.
Memasuki inti acara yaitu pengambilan sumpah pegawai negeri sipil langsung dipimpin oleh Kepala Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Kelas IIB Jeneponto, Renza Maisetyo diikuti oleh pegawai yang mengangkat sumpah.
Setelah proses sumpah dan penandatanganan berita acara, Renza Maisetyo selaku Karutan memasangkan pangkat kepada pegawai yang dilantik dan diambil sumpahnya.
Renza mengucapkan selamat kepada PNS yang telah resmi dilantik atas nama Syahidillah Nursalim, agar terus menjaga kehormatan serta marwah Kemenkumham dengan bekerja dengan penuh dedikasi.
“Pelantikan dan pengambilan sumpah ini disaksikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, maka laksanakan janji-janji anda sebagai PNS yang selalu berintegritas dan menjaga Marwah Kementerian Hukum dan HAM,” tegas Renza.
Acara kemudian ditutup dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri, doa, ucapan selamat dari seluruh pegawai.
Syahidillah, PNS yang dilantik, menyampaikan terimakasih kepada seluruh pegawai Rutan Jeneponto yang telah mengantarkan sampai dititik ini dengan banyak pengalaman dan pelajaran yang dibagikan.
“Semoga saya terus dapat meningkatkan kinerja dan dapat berkontribusi kepada instansi sebagai insan perubahan,” tutup Syahidillah.
Syahidillah Nursalim ini merupakan alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Angkatan 53 yang menjalani masa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Rutan Jeneponto. Setelah 1 (satu) tahun berproses, kita ia telah resmi dilantik dan disumpah untuk sebagai insan perubahan Kemenkumham. (*)