Pinrang, Matasulsel – Deklarasi dan Konvoi Damai jelang Pilkada Kabupaten Pinrang diindikasi tidak netral dan terkesan berpihak. Hal ini setelah beredar foto di media sosial salah satu pasangan calon dibiarkan memasukan mobil branding ke dalam halaman Polsek Pinrang.

Sementara kandidat lain tidak dibiarkan memasukan mobil ke dalam halaman kantor Lolres. Lebih parahnya, mobil salah satu kandidat yang dimaksud masuk hingga depan pintu Polres.

Salah satu calon Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid dengan tegas menyesalkan sikap kepolisian yang dinilai tidak netral dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Menurutnya, beberapa kejanggalan terlihat menurut calon bupati ini, diantaranya mobil yang disiapkan semua berasal dari salah satu calon dan konvoi yang dilakukan ditunggangi oleh rombongan Paslon lain. Padahal, pada dasarnya tidak dibenarkan paslon menyiapkan kendaraan.

“Banyak kejanggalan terjadi dan seperti dibiarkan begitu saja oleh pihak kepolisian, seharusnya Konvoi ini hanya diikuti oleh Paslon tanpa ada pendukung, tapi ada calon ikut menyalip dengan puluhan kendaraan,” ungkap Irwan, Rabu (14/2/2018).

Andi Irwan memperingatkan agar pihak kepolisian berlaku adil dan netral, karena bagaimanapun, lanjutnya dirinya bersama seluruh pendukung dan simpatisan akan menjaga kondisi Pilkada tetap berjalan dengan damai dan demokratis.

“Sepanjang semua berlaku netral dan adil kami tidak masalah, kecuali kalo sudah ada yang coba bermain maka kami punya massa yang siap diturunkan kapan saja,” tegasnya.

Bahakan, dalam kegiatan itu ada pendukung salah satu paslon yang masuk dalam rombongan konvoi. Pendukung ini dinilai dimobilisasi oleh salah satu paslon.

Diketahui, dalam konvoi tersebut paslon Iwan-Alimin memprotes keras dengan turun dari mobil dan meninggalkan kegiatan tersebut.(*)