Makassar, Matasulsel – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) kerap blusukan ke pasar maupun lorong-lorong selama masa kampanye. Bukan untuk pencitraan. NH-Aziz melakukan blusukan dengan tujuan melihat langsung kondisi masyarakat dan menyerap aspirasi mereka.

Dalam setiap kunjungannya ke kabupaten/kota, NH-Aziz bahkan selalu memilih daerah pelosok untuk melakukan kampanye. Di situ, pasangan nomor urut satu biasanya sengaja menyasar pasar untuk blusukan. Itu karena pasar merupakan pusat ekonomi masyarakat, terkhusus kalangan ekonomi menengah ke bawah.

“Kenapa saya blusukan? Itu karena saya harus datang menemui rakyat. Kenapa? Karena saya datang bukan hanya untuk menyampaikan program, akan tetapi saya ingin mengetahui kondisi masyarakat secara langsung,” ucap NH.

“Tidak mungkin bisa menyusun program yang sesuai kebutuhan masyarakat, kalau tidak langsung melihat kondisi di lapangan dan mendengarkan aspirasi mereka,” sambung Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia itu.

Berkat kebiasaan blusukan dan mengunjungi pelosok desa,
NH mengaku sedikit banyak mengetahui permasalahan sekaligus harapan warga. Termasuk di kalangan pedagang pada sejumlah pasar-pasar. Ia mencontohkan bila tidak blusukan ke Pasar Sentral Makassar, tidak akan diketahuinya kondisi pedagang dan masalah sewa kios yang cenderung memberatkan.

“Bagaimana bisa berdagang dengan baik, nyaman, tenteram dan pembeli datang dengan situasi pasar yang sumpek dan sempit? Ketika saya datang, saya mendengar mereka mengeluh dan tentu NH-Aziz akan fokus mencarikan solusi,” tegas mantan Ketua PSSI itu.

NH kembali menegaskan semua itu dilakukannya bersama Aziz lantaran memegang komitmen untuk menjadi pemimpin yang melayani rakyat dan bukan untuk berkuasa. Toh, niat awalnya pulang kampung memang untuk mengabdi mewujudkan Sulsel Baru.

Tidak berbeda dengan NH, Aziz juga sangat sederhana dalam melakukan kampanye. Dalam berbagai kunjungan, mantan senator RI itu kerap melakukan kampanye di bawah kolong rumah warga. (*)