Traveling, Matasulsel – Bagi kalian yang hobi traveling dan menikmati keindahan panorama alam, tempat yang cocok untuk menenangkan diri sebaiknya kunjungi wisata alam yang ada di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Maros memiliki sejumlah deretan destinasi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain, seperti wisata alam Rammang-rammang, karts di Leang-Leang dan beberapa lokasi lainnya.

Namun salah satu destinasi wisata alam yang satu ini,wisata alam Puncak Makkaroewa yang terletak 55 km dari kota Makassar tepatnya di Dusun Labuaja, kecematan cenarana, kabupaten Maros, Sulawesi Selatan wajib dikunjungi oleh wisatawan.

Wisata alam ini memiliki pesona tersendiri, hanya saja wisata alam tersebut belum banyak diketahui oleh publik sehingga wisatawan jarang berlibur ke lokasi tersebut.

Organisasi pemuda labuaja yang mengatasnamakan dirinya Forum Labuaja Bekeja (FORLAP) dimana organisasi ini yang beranggotakan lebih dari 30 orang, inisiatif bekerja sama dan gotong royong untuk membangun tempat ini. Sehingga sampai pada hari ini berhasil disulap menjadi destinasi wisata baru yang bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Salah seorang wisatawan yang menikmati panorama alam di puncak makkaroewa

Menikmati pemandangan dari ketinggian, mulai dari berfoto di beberapa tempat favorit yang telah disediakan, menikmati segarnya hutan pinus, dan membaca buku dengan sensasi yang berbeda. Semuanya bisa ditemukan dari atas puncak Makkaroewa ini.
Selain pemandangan yang indah, para wisatawan juga disediakan buku-buku yang bisa dibaca secara gratis

Selain tempat baca dan hutan pinus, yang unik dari tempat wisata ini bukan saja berasal dari panorama bukit yang tinggi melainkan juga kreatifitas dari para pengolah yang membuat spot untuk berfoto menjadi lebih kece seperti, tempat foto menara kaki segitiga yang terbuat dari kayu asli, tempat duduk dengan view menghadap gunung,papan kata yang berisi bergai macam kata-kata unik, seperti “Boleh berduan asal jangan ta’liwa”, “pastikan padam sebelum dibuang”,dan “Pantang pulang sebelum selfie”. Meskipun dengan dana seadanya mereka mencoba menyiapkan hammock dan tenda camping yang bisa dipakai secara gratis oleh pengunjung. Kemudian buku yang digunakan untuk membaca merupakan sumbangan dari beberapa pihak yang mendukung gerakan literasi di Maros. (Kusuma Widodo/Matasulsel)