Kero Panrita Turatea, Cemilan Sehat Tampilan Kekinian
JENEPONTO, MATASULSEL – Butta Turatea, sebuah daerah yang kaya akan budaya dan kuliner, kini menghadirkan inovasi baru dalam dunia cemilan. Di tengah maraknya berbagai cemilan kekinian, Kero Panrita Turatea atau marning jagung muncul sebagai alternatif yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat.
Wahyudin Syam, Daeng Kompa, adalah sosok di balik lahirnya ide usaha ini. Melihat kesulitan yang dialami oleh ayahnya dalam mencari pembeli hasil pertanian, Wahyudin memutuskan untuk mengembangkan usaha marning jagung.
Dengan dukungan penuh dari orang tuanya, ia bertekad untuk berpartisipasi dalam program hilirisasi pertanian yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan harapan dapat meningkatkan nilai tambah bagi hasil pertanian petani lokal.
Kero Panrita Turatea, yang terbuat dari jagung lokal (Batara Punu’), menawarkan rasa gurih dan renyah yang disukai oleh berbagai kalangan.
Cemilan ini tidak hanya cocok dinikmati sambil nongkrong dengan kopi, tetapi juga menjadi pilihan yang lebih sehat dibandingkan cemilan modern lainnya.
Dengan harga yang bersahabat, marning jagung ini menjadi pilihan favorit di Butta Turatea.
Keberadaan Kero Panrita Turatea semakin menguatkan identitas kuliner daerah. Sentra produksi terletak di rumah Bapak Sampara S. Dg Tammu di Pattontongan, Kelurahan Biringkassi, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Di sini, setiap butir jagung diolah dengan penuh cinta, menjadikannya cemilan khas yang patut dicoba.
Dengan hadirnya Kero Panrita Turatea, masyarakat Butta Turatea tidak hanya dapat menikmati cemilan yang lezat, tetapi juga mendukung petani lokal dan menjaga tradisi kuliner Indonesia.
Mari sambut inovasi ini dan nikmati kelezatan Kero Panrita Turatea. (Oji Pajeka).