JENEPONTO — Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jeneponto menggelar Lomba Debat Siswa Antar Sekolah tingkat SMA, SMK, MA, dan sederajat se-Kabupaten Jeneponto. Acara ini berlangsung di Gedung Kalabirang Rujab Bupati Jeneponto pada tanggal 7-8 September 2024 dengan tema “Pilkada Untuk Kita”.

Sebanyak 10 tim debat dari berbagai sekolah berpartisipasi dalam kegiatan ini, MA Mannilingi Bulo-Bulo Arungkeke, SMAN 9 Jeneponto, SMAN 1 Jeneponto, SMAN 5 Jeneponto, MAN Jenepont, SMAN 2 Jeneponto, MA Ponpes Al-Hikam, MA An-Nuriyah, SMKN 2 Jeneponto dan SMAN 4 Jeneponto.

Dalam sambutannya Ketua KPU Jeneponto yang diwakili oleh Kordiv Hukum Ilham Hidayat, menjelaskan kegiatan debat ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang demokrasi, “Kami ingin generasi muda memahami pentingnya partisipasi dalam pemilu dan pilkada. Dengan adanya lomba ini, kami berharap siswa dapat berpikir kritis dan menyampaikan pendapatnya secara terbuka.” ungkapnya

Ilham menambahkan kegiatan ini adalah bagian dari program KPUD Provinsi Sulawesi Selatan dan akan memberikan kesempatan bagi juara di masing-masing kabupaten untuk berkompetisi di tingkat provinsi. Ini adalah langkah penting dalam membangun kesadaran politik di kalangan milenial.”

Direktur Pattiro Jeka, Bang Oji, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia mengatakan, lomba debat siswa adalah langkah yang sangat cerdas untuk memberikan pencerahan kepada generasi milenial. Milenial perlu diberikan ruang untuk menyuarakan pendapat dan memahami isu-isu demokrasi, termasuk pemilu dan pilkada.”

Tema “Pilkada Untuk Kita” sangat relevan bagi generasi muda, terutama menjelang pilkada serentak mendatang. Menurut Oji, “Milenial harus terlibat aktif dalam proses demokrasi. Mereka adalah pemilik masa depan, dan pengetahuan serta pemahaman tentang demokrasi akan membantu mereka mengambil keputusan yang tepat.”

Berdasarkan pantauan di lokasi lomba, tim yang tampil menunjukkan performa luar biasa dalam menyampaikan argumentasi sesuai dengan tema debat. Debat dibagi menjadi empat sesi: Opening Statement, Bidasan, Tanya Jawab, dan Closing Statement. Peserta yang terbagi dalam kelompok pro dan kontra juga memiliki kesempatan untuk saling berinterupsi. Dewan juri yang menilai adalah Dr. Sampara Khalik, Suaib, dan Muh. Syahrir.

Salah satu Co. Fasilitator Panitia yang juga MC debat siswa Zahra mengungkapkan, “Debat ini memberi kesempatan untuk siswa dan pemuda belajar lebih banyak tentang demokrasi. Para generasi Z merasa lebih percaya diri untuk menyampaikan pendapat dan saya harap teman-teman juga merasakan hal yang sama.” ucap Zahra yang juga mantan Ketua Formatur tahun 2021.

Lomba debat ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai platform untuk membangun kesadaran politik di kalangan pelajar. Dengan kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam masyarakat.

Lomba debat akan dilanjutkan pada hari Ahad, 8 September untuk babak final. Seluruh masyarakat diharapkan untuk mendukung dan menyaksikan prestasi para siswa dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka mengenai demokrasi.