“Besar itu. Tapi saya kira itu rasionya mendekati 20 persen anggaran dalam konstitusi dan regulasi. Berapa jumlah anggaran pendidikan? Kan dalam aturan sesuai 20 persen,” kata Adi, Minggu (21/1/2018).

Menurutnya, misi pendidikan Ichsan untuk kemajuan daerah memang konsisten. Hal ini bukan tanpa alasan, mantan Bupati Gowa dua periode itu dikenal sebagai tokoh pencetus pendidikan gratis. 

“Tapi menurut saya, kalau misi pendidikan, komitmen dari pak Ichsan yang menurut saya kuat. Itu kan sebagaimana yang dia laksanakan di Gowa dan komitmenya terhadap pendidikan justru menjadi salah satu primadona,” ucapnya.

Tujuan dari misi pendidikan, kata Adi juga tidak terlepas dan sangat berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Adi mencontohkan tunjangan kinerja serta sarana dan prasarana pendidikan. 

“Lalu terkait dengan kompetensi guru. Pentingnya ada pendidikan. Pelatihan dan berupa diklat dan itu kan kompetensi guru sangat penting. Pengembangan kompetensi guru melalui pengembangan di seluruh sekolah. Khususnya termasuk Honorer yang menjadi persoalan di kita,” harapnya.

Akademisi Unhas ini meyakini, dengan mendorong kualitas pendidikan, otomatis kemajuan daerah ikut meningkat.

“Kemajuan sebuah negara diukur dari kemajuan pendidikan. Sumber daya manuasinya yah. Kemajuan Sulsel itu dari pada SDMnya,” tandasnya. (*)