Makassar, Matasulsel – Ketua Skrikandi RMS, Helmiati Madjid mengungkapkan keunggulan pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar. Helmi menyebutkan, pasangan ini sebagai opsi kandidat terbaik untuk menakhodai pemerintahan Sulsel.

Pasangan NH-Aziz sejak awal mendeklarasikan diri maju pada Pilgub Sulsel telah berkomitmen untuk membangun dari kampung. Hal inilah, kata Jubir NH-Aziz ini, membuat masyarakat tidak akan salah pilih pemimpin. Kata dia, Gerakan Membangun Kampung di Sulsel adalah kebutuhan dan hanya NH-Aziz yang paling serius dalam aspek ini.

“Kesenjangan di Sulsel menurut data statistik lebih tinggi dari angka gini ratio nasional. Ini adalah catatan buruk yang disebabkan karena pembangunan hanya bertumpu di kota. Makanya, NH-Aziz mencanangkan membangun di kampung untuk menata kota. Kalau menata kota, belum tentu bisa membangun kampung,” jelasnya, Selasa (5/6).

Lebih lanjut, Helmi menuturkan, NH-Aziz merupakan figur yang berlatar belakang nasionalis-religius. NH merupakan pengusaha dan politisi ulung. Saat ini, ia masih menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar dan Wapres Aliansi Koperasi Asia Pasifik. Sementara itu, Aziz merupakan mantan legislator DPD RI tiga periode dan Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah.

“Gelar ini bukan hanya sematan gelar belaka. Kita lihat, programnya menyangkut aspek duniawi dan akhirat. Program yang bersifat dunia seperti perlengkapan sekolah gratis dan kesehatan gratis berbasis KTP. Tidak lupa dengan akhirat, NH-Aziz juga menyiapkan peningkatan intensif bagi pemuka agama dan rehabilitasi rumah ibadah,” urainya.

Lebih lanjut, mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum UMI ini menerangkan, program yang ditawarkan oleh NH-Aziz sebagai gagasan dan konsep realistis. Hal ini tak terlepas pula dari ketokohan pasangan ini yang berskala nasional dan internasional.

“Kunci dari realistis atau tidaknya program kan dilihat dari kemampuan orangnya. Kalau NH-Aziz tidak bisa dipungkiri lagi jaringannya selama ini sudah terbangun begitu kuat di pusat. Insya Allah, keduanya tidak akan menjanjikan hal yang mustahil untuk diwujudkan,” tegasnya. (*)