“Jadi dalam program ini melibatkan organisasi secara masif melalui dukungan pemerintah untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa,” ujarnya.

Nurhayati pun berharap agar para peserta yang terdiri dari guru paud dan kepala sekolah ini dapat mengikuti program ini dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan output dengan sasaran dapat mengedukasi masyarakat sekitarnya terutama para guru untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

Sementara itu, Risna Kurniati salah satu narasumber KinaryaGagas menjelaskan bahwa kegiatan hari ini bertujuan untuk menyamakan persepsi kepala sekolah dan guru terkait instrumen penilaian yang sudah diberikan di bulan Maret 2022.

Risna menekankan bahwa hal ini dilakukan berdasarkan temuan dari penilaian sementara yang dikirimkan oleh kepala sekolah kepada KinaryaGagas yang belum sesuai dengan data yang diharapkan.

Selain itu, kata Risna pihaknya juga ingin mengetahui kesulitan yang mereka temui saat di lapangan.
“Dengan demikian, ketika sekolah mengumpulkan data dan dokumentasi, mereka akan lebih mudah mengerjakannya,” ungkapnya.

Selain itu, kata Dia, secara tidak langsung, instrumen penilaian ini merupakan panduan bagi sekolah untuk dapat mengukur sejauh mana keberhasilan yang sudah mereka capai. Kepala sekolah, guru, dan komunitas sekolah bisa menggunakan instrumen ini sebagai alat untuk berefleksi.

Sekedar diketahui Program Organisasi Penggerak (POP) Literasi Penggerak Untuk Negeri untuk Paud di Kabupaten Jeneponto ini tersebar di 20 sekolah Paud/TK. Program ini sudah dimulai sejak tahun 2021 sampai tahun 2023. (*)