JENEPONTO, MATA SULSEL – Program organisasi penggerak Kemdikbud telah berjalan hampir 1 tahun. Dalam program yang bermuatan pengembangan literasi untuk anak usia dini ini, 19 PAUD di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan yang bersedia bergabung, mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari KinaryaGagas Yayasan Anak Indonesia Bandung selama kurang lebih 3 tahun, sejak tahun 2021 – 2023.

Dari hasil survey di awal program, diketahui bahwa sebelum Program Organisasi Penggerak terlaksana, pelatihan yang diikuti oleh para guru sekolah sasaran sebatas pelatihan 1 – 3 jam atau paling lama dengan durasi 3 hari, kebanyakan berisi banyak teori tanpa dibekali praktik, apalagi disertai dengan pendampingan. Sehingga kebanyakan guru justru bingung saat akan mencoba mengimplementasikan, karena tidak ada contoh-contoh praktik yang sudah dilakukan. Akibatnya, pelatihan hanya tinggal pelatihan, berujung hanya sekedar pengetahuan tanpa ada implementasi.

Program Organisasi Penggerak (POP) merupakan satu gebrakan dari Kemdikbud, untuk para organisasi mitra terpilih dapat membagikan praktik baik yang telah berhasil dilakukan, kepada sekolah-sekolah sasaran di berbagai daerah di berbagai daerah di Indonesia dengan beragam metode, sehingga setelah program berakhir dalam 3 tahun, diharapkan sekolah-sekolah sasaran POP telah dapat mengimplementasikan praktik baik yang didapat dan mengimbaskannya kepada sekolah lain di lingkungan sekitarnya, sehingga semakiin banyak anak Indonesia yang kemampuan literasinya berkembang optimal sesuai usia dan tahapan perkembangannya.

Cara belajar yang paling baik adalah kepada yang sudah melakukan. Dalam hal guru, berarti belajar kepada guru lain yang telah mempunyai praktik baik dalam melaksanakan pembelajaran. KinaryaGagas sebagai divisi pelatihan dan pengembangan guru, beranggotakan guru-guru yang telah berpengalaman mengajar dan berbagi praktik baik dari Sekolah GagasCeria, terpilih untuk menjalankan amanat menjadi salah satu organisasi pelaksana Program Organisasi Penggerak dengan sekolah sasaran 19 PAUD di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

Para guru dari tim KinaryaGagas ini kemudian berbagi praktik baik terkait topik-topik terkait pengembangan iterasi untuk anak usia dini. Di tahun pertama pelatihan dan pendampingan difokuskan untuk kembali mengingatkan dan menambah wawasan tentang karakteristik dan tahapan perkembangan anak, dan berbagai macam strategi pengembangan literasi sesuai tahapan perkembangan anak.

Di tahun kedua kemudian fokus ke bagian-bagian yang dirasa masih harus diperkuat dan ditambahkan. Sehingga banyak dilakukan sesi-sesi rutin minimal sebulan sekali bersama tim KinaryaGagas dan juga mengundang para praktisi dan ahli pendidikan anak usia dini, juga 10 sesi pelatihan, dengan materi tentang perencanaan pembelajaran, parenting literasi untuk orangtua, pengelolaan pojok baca, guru belajar, musik gerak dan lagu, display yang menarik, anak berkebutuhan khusus, variasi kegiatan main dalam tema, asesmen.

Dengan pelatihan dan penguatan yang berkesinambungan selama 3 tahun oleh para praktisi, disertai pendampingan yang meski dirasa kurang optimal karena jarak sekolah sasaran dan organisasi mitra yang berjauhan, diharapkan guru-guru dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatnya secara bertahap, konsisten, aplikatif, mudah berdiskusi jika mendapatkan kesulitan, saling bertukar inspirasi dan menjadi sekolah pilihan di daerahnya. (*)