KKP Profesi Ners Stikes Nani Hasanuddin Gelar Sosialisasi Promosi Kesehatan
Maros, Matasulsel – Kuliah Kerja Profesi Ners Stikes Nani Hasanuddin Makassar menggelar penyuluhan promosi kesehatan di Dusun Tambayangang, Desa Pa’bentengan, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Jumat (27/7/2018).
Kegiatan tersebut salah satu rangkaian dari proses Kepaniteraan Klinik mahasiswa profesi ners yakni Departemen Keperawatan Komunitas.
Kepala posko KKP sebagai pelaksana kegiatan, Muhammad Syahrullah, menyampaikan bahwasanya materi penyuluhan sengaja mengambil segmen terkait kesehatan balita, mengingat hasil pendataan dan tabulasi data yang telah mereka lakukan selama 2 minggu terakhir, menunjukkan masalah tersebut cukup riskan di daerah tersebut.
“Materi penyuluhan kali ini, sengaja kita angkat PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Penatalaksaan Kejang Demam pada Anak karena berdasarkan hasil olah data yang telah kita lakukan, pola prilaku masyarakat serta kesehatan balita cukup mengkhawatirkan, semoga kegiatan ini mampu mengurangi problem yang ada”, tuturnya.
Sementara itu, Suci Sriarti Djuddin, S Kep mengatakan demam yang menjadi masalah kesehatan sering muncul dalam rentang waktu enam bulan terakhir pada balita mestinya dapat dicegah lebih dini untuk mengindari lebih parah lagi.
“Demam menurutnya bukanlah sebuah penyakit melainkan sebuah respon atau bentuk kompensasi tubuh terhadap terjadinya sesuatu yang salah dalam tubuh yang jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan efek yang lebih fatal. Oleh karena itu, warga yang anaknya mengalami demam, jangan panik duluan, tetapi harus tetap tenang dan segera memberikan pertolongan pertama pada anak karena deman yang dibiarkan hingga mencapai 38 derajat celcius sangat berpeluang menjadi pencetus terjadinya kejang,” tutunya saat menyampaikan materi.
Sedangkan menurut Muh. Irfan, narasumber khusus PHSB mengungkapkan prinsip utama dari kesehatan adalah lebih baik mencegah dari pada mengobati.
“pola hidup sehat sangat menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil tabulasi data ternyata masih ditemukan warga yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi air mentah, diminum langsung dari sumur gali yang menurutnya harus dihentikan. Konsumsi air mentah adalah salah satu jalan masuknya berbagai macam penyakit, daya tahan tubuh khusus bagi bayi masih lemah oleh karena itu sebisa mungkin asupan yang masuk harus higienis.
Kegiatan tersebut, sangat di apresiasi oleh pemerintahan desa setempat,” katanya.
Kepala desa Pa’entengan , Amran Yusuf S.Sos, mengatakan “memberikan ruangkepada mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Pa’bentengan khususnya Dusun Tambayangan melalui kegiatan penyuluhan dan promosi kesehatan,” tutupnya.