Klarifikasi Resmi Rutan Kelas IIB Jeneponto Terkait Isu Dugaan Penganiayaan Terhadap Warga Binaan
JENEPONTO, MATASULSEL – Menanggapi pemberitaan yang beredar di sejumlah media mengenai dugaan penganiayaan terhadap salah satu warga binaan oleh petugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jeneponto pada Senin (29/09) dini hari, sekitar pukul 01.00 WITA, pihak Rutan dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Kepala Rutan Kelas IIB Jeneponto, Adam Ridwansyah, menyampaikan bahwa tidak pernah terjadi tindakan kekerasan maupun penganiayaan terhadap warga binaan di lingkungan Rutan Jeneponto. Seluruh petugas pemasyarakatan telah menjalankan tugas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta prinsip pemasyarakatan yang berkeadilan.
“Kami pastikan tidak ada penganiayaan terhadap saudara Anto maupun warga binaan lainnya. Petugas kami selalu bekerja profesional dan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tegas Adam Ridwansyah, kepada awak media, Senin (6/10/2025).
Lebih lanjut, Adam menjelaskan bahwa foto yang beredar di publik dan dikaitkan dengan dugaan penganiayaan tersebut adalah foto lama, yang diambil saat warga binaan bersangkutan menjalani perawatan di klinik Rutan.
“Foto yang tersebar itu bukan peristiwa baru, melainkan dokumentasi lama ketika yang bersangkutan sedang dirawat di klinik rutan. Kami sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang tidak diverifikasi terlebih dahulu. Kemudian yang disangkakan tidak bertugas pada saat itu,” jelasnya.
Pihak Rutan Kelas IIB Jeneponto juga mengimbau kepada seluruh pihak, termasuk media massa, agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Pemberitaan yang tidak berdasarkan fakta dapat menimbulkan persepsi keliru dan mencoreng nama baik institusi pemasyarakatan.
Sebagai bentuk transparansi, Rutan Jeneponto membuka diri kepada pihak berwenang maupun lembaga independen untuk melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi warga binaan dan memastikan bahwa tidak ada bentuk kekerasan di dalam Rutan.
“Kami siap bekerja sama dengan pihak manapun untuk memastikan bahwa seluruh warga binaan diperlakukan secara manusiawi dan sesuai hak-haknya,” tutup Adam. (*)
