Kolaborasi PAN – Golkar : Babak Baru Politik Gowa Menuju Pendaftaran
Penulis: Arfandi Palallo
Menjelang pendaftaran calon bupati Gowa, lanskap politik di wilayah ini mulai memanas dengan kehadiran sosok-sosok yang membawa harapan baru. Salah satu koalisi yang menarik perhatian adalah aliansi antara Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), dengan mengusung Muhamad Natsir—Ketua Bappilu Golkar Sulawesi Selatan—sebagai calon bupati, yang akan berpasangan dengan Husnia Talenrang, Ketua PAN Gowa.
1. Kebangkitan Golkar di Gowa:
Partai Golkar, yang dalam beberapa dekade terakhir mengalami pasang surut di Gowa, kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Pada masa lampau, Golkar menjadi penguasa yang tak tergoyahkan di Gowa, selalu berhasil menduduki kursi ketua DPRD. Namun, pemilu 2019 menjadi titik balik yang pahit bagi Golkar di Gowa, di mana partai ini mulai kehilangan pengaruhnya, terutama setelah keluar dari lingkaran kekuasaan lokal yang didominasi oleh klan tertentu.
Kini, Golkar berusaha bangkit kembali. Pengusungan Muhamad Natsir sebagai calon wakil bupati bukan hanya soal mencari figur baru, tetapi juga upaya untuk menghidupkan kembali akar-akar politik yang sempat tercabut. Natsir, yang lebih dikenal sebagai aktivis mahasiswa, mungkin belum akrab di kalangan masyarakat umum Gowa, namun ia dikenal sebagai sosok cerdas dan berpengalaman di dunia politik. Penunjukannya menjadi sinyal bahwa Golkar siap untuk berjuang merebut kembali kejayaan politiknya di Gowa.
2. Kolaborasi Strategis dengan PAN:
Keputusan Golkar untuk berkoalisi dengan PAN juga menunjukkan strategi politik yang cermat. PAN, dengan enam kursi yang diperolehnya dalam pemilihan legislatif 2024, memiliki basis yang cukup kuat di Gowa. Dengan tambahan empat kursi dari Golkar, koalisi ini telah melampaui syarat minimal 10 kursi untuk mencalonkan pasangan di Pilkada Gowa.
Husnia Talenrang, Ketua PAN Gowa, bukanlah sosok yang asing dalam politik lokal. Sebagai figur yang tegas dan memiliki basis massa yang solid, mereka bisa saling melengkapi, Muhamad Natsir dengan kemampuannya yang mumpuni dalam menarik simpati rakyat. Sinergi antara Husniah dan Natsir ini mencerminkan perpaduan antara kecerdasan politik dan kekuatan akar rumput, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pemilih di Gowa.
Analisis Menurut Pengamat
Dr Kaharudin , pengamat juga Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar ;
1. Peluang dan Tantangan:
Aliansi PAN dan Golkar ini memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan di Pilkada Gowa. Dukungan kursi yang memadai menjadi modal awal yang kuat. Selain itu, kombinasi antara seorang intelektual politik seperti Natsir dan tokoh akar rumput seperti Talenrang dapat memberikan daya saing yang signifikan di tengah konstelasi politik Gowa.
Namun, tantangan besar tetap ada. Salah satunya adalah bagaimana koalisi ini dapat memperkuat basis dukungan mereka di masyarakat. Natsir, meskipun dikenal di kalangan aktivis, perlu bekerja keras untuk memperkenalkan dirinya kepada masyarakat Gowa yang lebih luas. Sementara itu, Golkar juga harus membuktikan bahwa mereka masih relevan dan mampu memberikan solusi konkret bagi permasalahan masyarakat Gowa.
2. Dampak Terhadap Peta Politik Gowa:
Keberhasilan atau kegagalan koalisi ini akan berdampak signifikan terhadap peta politik Gowa ke depannya. Jika berhasil, Golkar dapat mengembalikan posisinya sebagai kekuatan politik utama di Gowa, sekaligus memperkuat PAN sebagai mitra strategis di tingkat lokal. Sebaliknya, kegagalan dapat memperburuk posisi Golkar di Gowa, yang sudah mengalami kemunduran pada pemilu sebelumnya.
3. Dinamika Persaingan:
Dalam kontestasi politik Gowa, aliansi ini kemungkinan besar akan menghadapi pesaing-pesaing kuat, Oleh karena itu, strategi kampanye yang efektif dan kemampuan untuk menarik simpati masyarakat menjadi kunci keberhasilan koalisi ini. Mereka harus mampu menawarkan visi yang segar dan program kerja yang jelas, yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Gowa.
Kesimpulan
Koalisi PAN dan Golkar di Gowa merupakan salah satu aliansi yang menarik dalam kancah politik lokal saat ini. Dengan kombinasi pengalaman dan kecerdasan politik Natsir serta kekuatan akar rumput Talenrang, mereka memiliki peluang yang besar untuk memenangkan hati rakyat Gowa. Namun, keberhasilan mereka akan sangat bergantung pada kemampuan untuk menyatukan visi, memperkenalkan diri kepada masyarakat, dan menawarkan solusi nyata bagi permasalahan yang dihadapi Gowa saat ini. Di balik bayang-bayang Beringin yang kembali menatap Matahari, ada harapan baru yang sedang tumbuh, menunggu untuk diwujudkan dalam bentuk nyata bagi masa depan Gowa.