Kolaborasi untuk Kemajuan: Dosen Adpertisi Gelar Pengabdian di Moncongloe Lappara
MAROS – Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) oleh dosen Adpertisi telah sukses digelar pada pukul 13.30 WITA, bertempat di Rumah Kepala Desa Moncongloe Lappara, Ahad (14/7/2024). Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 warga masyarakat desa yang sangat antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Selain masyarakat, acara ini juga dihadiri oleh 11 dosen dari 4 perguruan tinggi swasta di Makassar, Kepala Desa dan aparatur desa, BABINSA, BINMAS, serta Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin.
Agenda acara dimulai dengan perkenalan singkat tentang kegiatan pengabdian masyarakat oleh Dr. Haeruddin Daeng Malala, M.M, yang bertindak sebagai pendamping kelompok 23. Dr. Haeruddin menjelaskan bahwa tujuan utama dari program PKM ini adalah sebagai wujud pelaksanaan amanah tridharma perguruan tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam ranah pengabdian kepada masyarakat, para dosen melaksanakan kegiatan di Desa Moncongloe Lappara untuk bersinergi dengan pemerintah desa dan masyarakat lokal. Kegiatan tersebut mencakup pendampingan teknis, pelatihan kewirausahaan, pengelolaan BUMDES, sektor ketahanan pangan, dan pemberdayaan UMKM.
Pada tahap awal ini, para dosen pengabdi mengidentifikasi potensi-potensi yang ada di Desa Moncongloe Lappara untuk dikembangkan menjadi aset-aset yang siap dikerjasamakan. Potensi-potensi ini akan dituangkan dalam rencana tindak lanjut (RTL) kegiatan PKM jangka panjang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Penjelasan tentang lokasi dan kondisi Desa Moncongloe Lappara disampaikan oleh Sirajuddin, S.AP, selaku Kepala Desa. Ia menjelaskan bahwa desa ini memiliki luas lahan sekitar 500 hektar dan jumlah penduduk mencapai 1.500 jiwa. Pekerjaan utama penduduk desa adalah di sektor pertanian dan peternakan, dengan sebagian kecil yang bekerja di sektor perdagangan dan jasa.
Desa Moncongloe Lappara memiliki potensi besar di berbagai sektor, termasuk pertambangan, pertanian, pengembangan UMKM, pengembangan BUMDes, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.
Selain itu, Desa Moncongloe Lappara memiliki nilai lebih karena kedekatannya dengan Kota Makassar, serta adanya pengembangan perumahan dan wisata bendungan Nipa-Nipa. Potensi-potensi tersebut memerlukan pemikiran cerdas untuk dapat dikembangkan menjadi bernilai ekonomis, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan Pendapatan Asli Desa (PAD).
Kegiatan PKM ini melibatkan beberapa dosen dari berbagai institusi, antara lain, Dr. Haeruddin Daeng Malala, S.E., M.M (Politeknik LP3i Makassar) sebagai pendamping, Ir. H. Muh. Darwis, MT (UPRI), Baso Alauddin, ST., MT, Ir. Aslim Muda Azis, S.Pd, MT, IPM (UPRI), Muh. Arif Idham, ST., MT (UPRI), Dr. Ir. Risa Bernadip Umar, M.Si, MP.d (UPRI), Kurniawan Harun, ST., MT (UNIFA), Andita Dani Ahmad, S.T., MT (UNIFA), Dr. Hisnol Jamali, M.Si, Ak (STIEM Bongaya Makassar).