MAKASSAR, MATA SULSEL – Komunitas Manajemen Akuntansi atau (KoMA) Universitas Indonesia Timur (UIT) menandatangani naskah kerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Nasional, di Makassar, Selasa 26 Juli 2022. Disaksikan Dekan Fakultas Ekonomi UIT, Dr. H. Hatta Saleh, MM. dan sejumlah dosen.

Zulkarnain Hamson mewakili Pusdiklat JOIN dalam wawancaranya menyatakan akan melakukan kegiatan bersama KoMA UIT. “Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) dengan KoMA UIT, saya mempunyai kepentingan untuk memberi tambahan pengetahuan pembukuan keuangan bagi para pengelola media online,” ujarnya saat diwawancarai di di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan (Rujab) Walikota Makassar, pasca pelantikan ketua baru KoMA UIT.

Zulkarnain juga mengatakan bahwa Pusdiklat JOIN Nasional yang dipimpin cakupannya luas, tidak hanya terpaku pada ranah praktis jurnalistik saja, melainkan membantu masyarakat memahami problematika dunia kerja.

“Pusdiklat itu tidak hanya mengelola pengetahuan praktis jurnalistik tetapi juga pengetahuan pengelolaan manajemen media, juga keuangan dan pajak. Nah, KOMA ini adalah jalan bagi Pusdiklat untuk bisa memberi tambahan wawasan pengetahuan tentang pembukuan keuangan usaha bagi pemilik media online yang memang diatur dalam sejumlah ketentuan Dewan Pers,” tambahnya.

Menurutnya, bahwa sekarang media itu tidak bisa terverifikasi oleh Dewan Pers bilamana dari aspek manajemen keuangannya tidak bisa diaudit, lalu kemudian dari sisi manajemen, karena media itu adalah perusahaan bisnis, sehingga aspek-aspek pengelolaan manajerial, manajemen bisnis baik itu pemasaran ataupun keuangan itu sangat penting saya kira itu, lanjutnya.

Mantan Rektor IV UIT Makassar ini pun mengaku bahwa Pusdiklat sangat terbuka dan membuka ruang seluas-luasnya demi kepentingan pengembangan pengetahuan kepada masyarakat. Termasuk bekerjasama dan berkolaborasi bukan hanya dengan KoMA UIT. “Agustus nanti akan merealisasi kerjasama dengan organisasi kepemudaan Karang Taruna dan Pemuda Pancasila, setelah pekan kemarin dengan Komunitas Anak Pelangi Makassar (K-Apel).

“Selama ini kami punya persentuhan dengan kurang lebih 16 organisasi. Ya baik itu organisasi pemerintahan maupun non pemerintahan sehingga saya menilai KoMA adalah mitra kolaborasi yang paling tepat untuk bisa saya minta menangani pembenahan dari sisi pengetahuan manajemen, terutama manajemen keuangan,” imbuhnya.

Bahkan, Zulkarnain yang juga aktif meneliti Pilkada di Sulsel lewat karyanya yang sudah dibukukan itu dengan judul “Perempuan di Pemilu Lokal”, mengatakan bahwa kampus juga punya kewajiban untuk keluar melayani masyarakat melalui Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). “Dan kalau kita berbicara apakah ada implikasinya pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), jawabnya pasti. Tidak ada lagi alasan bagi kampus untuk tidak terjun ke masyarakat. Nah kira-kira inilah yang saya sebutkan dengan era kolaborasi,” papar Zul yang juga anggota IKAL Taplai Lemhannas RI.

“Pusdiklat Jurnalis Online Indonesia ini kan sudah lima tahun dan kami sudah bekerja sama dengan institusi Polri-TNI, Pemerintah Daerah-Kabupaten, juga provinsi,” ujarnya. Sebentar lagi kita akan melakukan pelatihan kewirausahaan, dan di Agustus nanti Lembaga Konsultan yang dibawahinya, juga akan kolaborasi Trimitra dengan organisasi Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bantaeng, tematik ‘Pemuda Tanggap Bencana’ itu memberikan nilai plus bagi bangkitnya kepekaan sosial pemuda tambahnya.

Menurutnya, itu bukan hanya sisi tentang pengetahuan kewirausahaannya saja, tetapi juga pada bagaimana aspek-aspek publikasi media yang penting diketahui oleh para pengelola unit usaha, agar mereka tahu bagaimana media itu punya peran. “Ini bagian yang kerap saya sebutkan implementasi program Pentahelix, tidak ada satupun organisasi baik pemerintah maupun non pemerintah yang bisa hidup dan berkembang sendiri tanpa bantuan Penta lainnya, terakhir media,” ujarnya.(@)