BANTAENG, MATA SULSEL – Melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menggelar DEA – Digital Talent Scholarship 2020.

Kepala Pusbang Profesi dan Sertifikasi Badan Litbang SDM Kemenkominfo, Dr. Ir. Hedi M. Idris, MSc berikan Sertifikat Pelatihan kepada 40 orang peserta alumni DEA Digital Entrepreneurship Academy.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Makassar, di Hotel Ahriani Bantaeng, Minggu 08 November 2020.

 

DEA – Digital Talent Scholarship 2020, berlangsung selama 15 jam pelatihan, dengan materi diantaranya : Business Model Canvas, Teknik Olah Foto Sederhana, Teknik Copywriting, Membuat website / Blog Berbasis WordPress, SEO dan Google Bisniski, Facebook dan Instagram Ads, E-Commerce dan Pitching.

 

“Semua peserta telah menunjukkan talentanya sehingga kami dari Panitia Pelaksana, menyambut bangga dan bersyukur,”Urai Syarifuddin Akbar, Kabid Pengembangan SDM Kominfo Makassar.

Ditempat yang sama pada jelang penutupan, Kadis Kominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng Syahrul Bayan menyampaikan hormat dan terimakasih kepada Kemenkominfo RI.

“Hormat dan terima kasih melalui Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo – Makassar atas perhatian dan supportingnya, sehingga seluruh peserta bisa meraih ilmu dan pengetahuan yang terkini terkait entrepreneurship yang memanfaatkan TIK dan sektor UMKMlah yang menjadi salah satu solusi tepat dikondisi hingga hari ini,” ujarnya.

Lanjut Syahrul Bayan, semoga dari 40 orang talent yang terlatih ini bisa menularkan pengalaman dan ilmu yang didapatkan selama mengikuti DEA tahun 2020 ini, dan juga dibagikan kepada IRT dan UMKM Lainnya.

“Sebagai informasi, pelatihan diikuti pelaku UMKM, ibu rumah tangga, dan berbagai kalangan lain. Adapun para instruktur pelatihan, telah terstandar training of trainer yang dilakukan Kementerian Kominfo RI melalui Balai Besar Pengembangan SDM Kominfo Makassar, dan target secara nasional mencapai 60.000 orang,” pungkas syahrul. (*)