Selain itu, kata Nurwana menyebut ada program FAQ (Forum Khalafa Qur’an) yang mengajarkan baca qur’an bagi orang dewasa dan ini sudah ada 50 kelompok selain itu program qurban setiap tahunnya yang dilakukan di Jeneponto.

Dompet Dhuafa akan menjadi partner strategis dalam upaya mewujudkan visi misi Bupati Jeneponto menciptakan 1.000 hafidz di Jeneponto dan upaya bersama pemerintah mengentaskan kemiskinan melalui program zakat di dompet dhuafa, oungkas Nirwana.

Sementara Bupati Iksan Iskandar dalam sambutannya menyampaikan apresisasi kepada pengurus yayasan, dompet dhuafa dan masyarakat Jeneponto yang telah memberikan bantuan untuk keberlanjutan pembangunan mesjid dan pondok pasantren Roudhoutul Huffadz ini.

“Kita berharap partisipasi aktif ini akan menjadi ladang ibadah dalam rangka menciptakan generasi Qur’an di kabupaten Jenponto. Kami juga berterima kasih kepada pengurus ponpes dan dompet dhuafa yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan visi misi kami menciptakan 1.000 hafidz sampai tahun 2023,” tutur Iksan Iskandar.

Bupati Jeneponto juga menyerahkan donasi kepada pengurus ponpes dari PGRI Kabupten Jeneponto. Selain itu bupati memberikan bantuan dan Rp 10 juta untuk kelanjutan pembangunan mesjid An-Najam.

Iksan Iskandar menyampaikan niat baiknya untuk menghibahkan tanahnya untuk dibangun pula pondok pasatren, beliau menuturkan bahwa lokasinya ini pun cukup strategis karena berada di wilayah kota Jeneponto dan ini akan menjadi investasi sosial nantinya, tutup Iksan.

Turut hadir yakni Wakil Ketua II DPRD Jeneponto, H. Imam Taufik HB, SE,.M.Si, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Nuralam Basir, Kepala BKPSDM H. Muhammad Basir, Camat Binamu Emil Ilyas, Kabag Protpim Mustaufiq, Kabid Humas Kominfo Mansur, Lurah Empoang Fajrin Adrian dan para santri ponpes. (*)