Beliau juga menjelaskan hari ini kita bekerjasama untuk pencegahan penyebaran Covid-19 tetapi selain itu kita juga akan bekerjasama untuk menyelesaikan problem daerah yang juga menjadi problem bangsa seperti kesehatan masyarakat. kita terus berupaya agar seluruh desa di Kab. Takalar itu ODF/buang air sembrangan.

“Selain itu, kita juga berupaya mengurangi angka kematian ibu & bayi, dengan melakukan kampanye mengkonsumsi tablet penambah darah dan penuntasan wajib belajar 12 tahun,”jelasnya.

Dalam pemulihan ekonomi, kita harus memperkuat PAD. Jika kita bersatu, kita bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi daerah kita, sehingga indeks pembangunan manusia akan naik dan daya saing daerah akan naik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan dr. Rahmawati, M. Kes, selaku Ketua Panitia dalam laporannya melaporkan bahwa tujuan pertemuan ini untuk menyebarluaskan informasi tentang pemutusan mata rantai covid-19 melalui instansi, lembaga dan ormas, bersinergi antara pemerintah dan lembaga, ormas, Okp dan masyarakat dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kab. Takalar,  memberikan informasi kepada rekan-rekan lembaga untuk disampaikan ke masyarakat di Kab. Takalar, membudakan masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat serta memberikan edukasi kepada masyarakat dimasa pandemi covid-19 untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kegiatan berlangsung sehari dan diikuti 45 peserta dengan motto, “Bersama Kita Bisa, Bersatu Pasti Bisa”.(*).