Bulukumba, Matasulsel – Komunitas Peduli Berbagi (KOPER) kembali menyalurkan bantuan kepada warga kurang mampu di berbagai lokasi di kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba, Jum’at (18/10/2019).

Hari ini merupakan kali ke-2 penyaluran bantuan yang diberikan kepada 5 orang janda tua dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

Penyaluran bantuan yang pertama dilaksanakan pada, Jumat, 13 September lalu.

Berikut nama dan sedikit kisah tentang mereka yang mendapat bantuan hari ini :

Nenek Naro adalah janda tua yang tinggal berdua dengan cucunya yang baru berusia 8 tahun.

Mereka tinggal di rumah yang hanya berukuran 3 x 3 meter, di pelosok Bonto Mangngiring Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Nenek Naro mengidap penyakit tumor di kepala dan gondok beracun yang sudah cukup lama.

Penyakit itu membuatnya tak sanggup lagi bekerja, Ia hanya bisa pasrah sambil meneteskan air mata menahan rasa sakit.

Di Desa lain, tepatnya Sabberaga Desa Bulo-bulo, yang masih termasuk Kecamatan Bulukumpa juga terdapat kisah yang hampir sama dengan Nenek Naro.

Namanya Nenek Kanni hidup bersama cucunya yang berusia 7 tahun, mirisnya ia hanya tinggal di gubuk yang beralaskan tanah dan dinding yang mulai lapuk, sedangkan lokasi yang ia tempati itu adalah tanah pinjaman dari orang lain.

Untuk biaya hidupnya sehari-hari ia hanya dibantu oleh tetangganya dan menunggu belas kasih dari orang lain.

Di lokasi yang berbeda tepatnya di Lempangan, Kelurahan Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa terdapat seorang Nenek yang hidup sebatang kara.

Tubuhnya sudah rentah hingga membuat orang tua yang dipanggil nenek Abidah ini tak lagi mampu mencari nafkah.

Janda yang tak memiliki keturunan ini hidup dan menjalani hari-harinya di rumah peninggalan orang tuanya yang sudah rapuh.

Satu lagi orang tua rentah yang hidup sebatang kara namanya nenek Sattima yang beralamat di Bingkarongo, Desa Bajiminasa Kecamatan Rilau Ale.

Ia pun hidup di atas tanah pinjaman tetangga, anaknya sudah lama merantau ke Negeri Jiran Malaysia.

Anaknya tidak pernah memberi kabar, apalagi mengirimkan uang belanja. Nenek ini dilupakan begitu saja.

Nenek Sattima menjalani kehidupannya yang serba kekurangan dan kesepian.

Yang terakhir ada Nenek Jirang beralamat Batupangka, Kecamatan Rilau Ale tinggal sendirian di gubuk berukuran 2 x 3 meter, sangat miris melihat kondisi tempat tinggal serta kehidupan nenek Jirang ini.

Kondisi mereka semuanya hampir-hampir sama, janda tua dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan.

Hal tersebut yang membuat Komunitas Peduli Berbagi turut membantu meringankan beban mereka.

Ketua KOPER, Taufik mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur dan relawan yang ikut berpartisipasi membantu dan meringankan beban mereka.

“Terimakasih kepada semua pihak yang mensupport gerakan ini, semoga kita semua diberikan kesehatan dan keberkahan hidup untuk selalu bermanfaat untuk sesama,” tutupnya.

 

Penulis : Sumardi

Editor : Pijar Barutji