Makassar, Matasulsel – Lagi dan lagi. Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) kembali ditinggalkan oleh pendukungnya.

Terbaru yang menyatakan sikap mundur dari pasangan ini, yakni Syarief Asis. Ia adalah Koordinator Kabupaten (Korkab) Relawan NA-ASS di Gowa. Syarief kecewa dengan Kandidat tersebut.

Alasannya, semenjak menyosialisasikan pasangan ini, pihaknya sama sekali tidak pernah mendapat perhatian dari kandidat yang didukungnya.

“Bukan perhatian apa yang kami maksud? Belum terpilih saja sudah sombong, tidak memperhatikan orang disekitarnya sekalipun hanya komunikasi, apalagi kalau sudah terpilih,” kata Syarif, Jumat (20/4/2018).

Selama kurang lebih dua tahun mensosialisasikan Nurdin Abdullah, Syarif membulatkan tekannya untuk menarik diri. Apalagi setelah mengetahui, kemasan pencitraan yang selama ini dibanggakan NA, ternyata sebagian diantaranya adalah pembohongan publik.
Pasalnya lebih banyak prestasi yang dilebih-lebihkan.

“Saya baru tahu jika apa yang sering di ucapkan NA melalui media itu ternyata tidak sesuai kenyataan di lapangan. Salah satu contoh adalah budidaya tanaman appel dan strawberry di muntea Gunung Loka itu ternyata hanya di tumbuhi rumput yang subur. Padahal NA selalu mengatakan bahwa dirinya berhasil membuat agro wisata di Kabupaten Bantaeng, padahal gagal,” kata Syarif dengan kesal kepada wartawan, Sabtu 24 April 2018.

Sebelum memundurkan diri, Syarif sempat dipercayakan menjadi tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) oleh NA-ASS. Dia juga menjelaskan lebih jauh soal pencitraan berlebihan yang selama ini membuatnya terlena.

“Belum lagi NA katanya berhasil datangkan investor untuk menanamkan sahamnya di Bantaeng, tapi kenyataannya investor itu yakni PT PUJA dan PT TITAN (Investor negara asing) sebagai pendiri Pabrik smalter (Nikel) di Kabupaten Bantaeng itu belum melunasi utangnya ke warga sebesar 4, 5 Milyar,” tegasnya.

“Sungguh saya kecewa karena selama ini saya anggap program NA itu berhasil tapi ternyata tidak. Yang ada itu adalah pembohongan publik yang selalu NA gembor-gemborkan,” imbuhnya.

Terbaru, NA yang secara gamblang menyebutkan bahwa Pantai Seruni jauh lebih indah dari Pantai Losari pada Debat Kandidat kemarin dinilainnya adalah percaya diri (PeDe) yang sangat tinggi.

“Itu kan pernyataan bodoh itu saya bilang. Bagaimana mungkin bisa kasi lebih indah dari Losari. Itu bahasa terlalu sombong, tidak sesuai fakta dan realita lapangan. Selalu saja pembohongan publik,” tandasnya. (*)