Menurut Alumnus, jangan karena panik melihat hasil survei, sehingga melabrak norma-norma. Apalagi sampai mencatut nama orang yang sama sekali tidak pernah bicara seperti itu.

“Kalau memang data survei banyak warga Sulsel percaya NH Pernah korupsi, seharusnya itu menjadi bahan evaluasinya. Bukan justru mencatut nama orang until menyerang rivalnya. Cara seperti ini sangat bahaya,” terang Alumnus.

Ia meminta kubu NH-Aziz tidak Ketularan “berbohong” apalagi sampai pernyataan pun mau “di korupsi”. Sebab publik akan tahu dengan sendirinya kalau belum menjabat saja, sudah pakai cara-cara yang tidak pantas.

“Pengakuan Pak Jayadi ini untuk keduakalinya namanya dicatut. Bahkan memaksakan memberi pernyataan kalau penampilan NH-Aziz unggul di debat,” pungkas Alumnus. (rls)