Kota Makassar Menjadi Ikon Halal Tourism di Dunia
Opini, Matasulsel – Pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya.
Menurut, UU RI No.10 TAHUN 2009 Tentang Kepariwisataan menyebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Sedangkan Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman agama dan budaya. Memiliki peninggalan sejarah dan tradisi yang terhubung dan tidak dapat dipisahkan dengan aspek-aspek keagamaan dan praktik religi masyarakat. Terkhusus wisata agama dan motivasi rohani telah menyebar luas dan menjadi populer dalam beberapa dekade terakhir. Menempati segmen penting dari pariwisata internasional dan telah tumbuh secara substansial dalam beberapa tahun terakhir. Wisata agama biasa disebut dengan wisata religi. Di dalam perkembangannya Ekonomi Islam Global, wisata religi berubah menjadi wisata syariah dan terakhir menjadi wisata halal (Halal Tourism).
Dalam kompetisi World Halal Tourism Awards 2016 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 24 Oktober – 25 November 2016, Indonesia berhasil meraih 12 penghargaan dari 16 kategori yang dilombakan. Menurut GMTI (Global Musim Travel Indeks) 2018, Indonesia naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Malaysia peringkat pertama dan Uni Emirat Arab mendapatkan peringkat kedua, Indonesia. Ada 4 kriteria yang dipakai dalam pariwisata halal yaitu akses, komunikasi, lingkungan, serta pelayanan. Menteri pariwisata, Arief Yahya menyatakan halal tourism adalah portofolio penting bagi pariwisata nasional. Menjadi awal untuk membangun ekosistem wisata halal di Indonesia, yang akan memberi kontribusi besar bagi pencapaian target kunjungan wisata. Indonesia sudah menjadi kiblat wisata halal dunia.
Adapun penghargaan dalam World Halal Tourism Awards 2016 dengan 12 kategori yang diraih Indonesia adalah:
1. World’s Best Airline for Halal Travelers: Garuda Indonesia.
2. World’s Best Airport for Halal Travelers: Sultan Iskandar Muda International Airport, Aceh Indonesia.
3. World’s Best Family Friendly Hotel: The Rhadana Hotel, Kuta, Bali, Indonesia.
4. World’s Most Luxurious Family Friendly Hotel: Trans Luxury Hotel Bandung Indonesia.
17
5. World’s Best Halal Beach Resort: Novotel Lombok Resort & Villas, Lombok, NTB.
6. World’s Best Halal Tour Operator: Ero Tour, West Sumatera Indonesia
7. World’s Best Halal Tourism Website: www.wonderfullomboksumbawa.com, Indonesia.
8. World’s Best Halal Honeymoon Destination: Sembalun Village Region, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
9. World’s Best Hajj & Umrah Operator: ESQ Tours & Travel, Jakarta, Indonesia.
10. World’s Best Halal Destination: West Sumatera, Indonesia.
11. World’s Best Halal Culinary Destination: West Sumatera, Indonesia
12. World’s Best Halal Cultural Destination: Aceh, Indonesia
Berlandaskan dari hal tersebut Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi akan mengadakan kegiatan Penta Helix Syariah sebagai acuan halal tourism untuk diterapkan di Kota Makassar.
Kegiatan Penta Helix ini merupakan kegiatan kerja sama antar lini/bidang : Akademisi, Pengusaha, Komunitas, Pemerintah dan Media yang akan dilaksanakan di Kota Makassar.
Kota Makassar dengan penduduk mayoritas Islam, diharapkan dapat mewakili Indonesia di dalam World Halal Tourism Awards selanjutnya untuk menjadi ikon Kota Dunia dengan konsep Halal Tourism, ini menjadi pekerjaan kita bersama untuk menarik jumlah wisatawan muslim dan investor dari Negara Timur Tengah.
Sementara Model kegiatan Penta Helix Syariah Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Makassar Bidang KPP nantinya akan dikemas dengan model Diskusi Panel dan Survey Lapangan. (*)
Muhammad Suharsono
HMI Cabang Makassar