KPU Tak Bisa Sanggupi Permintaan IYL-Cakka, Tim Patut Perketat Pengawasan
Makassar, Matasulsel – Segala cara disinyalir sedang diusahakan kelompok “cukong” untuk memenangkan jagoannya di Pilgub Sulsel 27 Juni mendatang. Selain diduga menyiapkan dana segar hingga miliaran rupiah untuk melalukan politik uang. Juga punya modus lain untuk mengubah dukungan rakyat saat pencoblosan.
Salah satunya melalui pulpen yang didatangkan dari China. Pulpen yang konon mencapai ribuan tersebut akan digunakan saat proses rekapitulasi atau penghitungan suara di tingkat TPS jika oknum penyelenggara ikut bermain.
Pulpen tersebut, tintanya bisa hilang saat kertas dipanasi. Sehingga memberi ruang mengubah hasil asli yang dicatat, dengan cara mengisi ulang sesuai jumlah suara yang diinginkan.
Soal isu yang beredar itu, duet Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) sudah memasukkan surat permintaan ke KPU untuk melakukan antisipasi.
Dalam surat yang ditandatangani langsung IYL dan Cakka berisi 4 poin. Masing-masing, untuk mengamankan hasil penghitungan di TPS dari potensi terjadinya perubahan dan kecurangan oleh pihak manapun juga. Selanjutnya menghindari potensi konflik akibat saling tuduh antar sesama paslon.
Poin berikut adalah mengantisipasi rusak/terhapusnya tulisan pada lembar hasil penghitungan dari gangguan cuaca, air dan akibat perjalanan dari lokasi satu ke lokasi selanjutnya. Begitu pun untuk mengantisipasi kecurangan yang menggunakan pulpen/tinta yang dapat dihilangkan dengan panas tertentu.
Berdasar itu, pasangan ini menyarankan agar setiap hasil penghitungan yang sudah dituliskan pada form C-KWK dan form C.1-KWK kiranya diamankan pula dengan cara menempelkan selotype bening pada bagian jumlah perolehan suara masing-masing calon.
Lewat cara ini, IYL-Cakka meyakini hasil penghitungan di formulir yang sudah ditandatangani saksi setelah penghitungan tidak memberi ruang bagi siapapun yang mau mengubahnya.
“Plaster itu tidak akan mengganggu (C1 dan C2) dan tidak mengubah format. Akan tetapi, plaster itu bisa mengamankan sehingga tidak ada pihak yang bisa mengubah-ubah angkanya,”jelasnya, saat ditanya usai Dzikir dan doa di Lapangan Karebosi Makassar, Sabtu (23/6/2018) sore.