Kejanggalan lainnya lanjut Isra, PPS tidak mendatangi semua pendukung yang telah dinyatakan memenuhi syarat administrasi. Dengan begitu, PPS menganggap bahwa yang bersangkutan Belum Memenuhi Syarat (BMS).

” Dengan begitu PPS memberikan tugas kepada kita untuk mengumpulkan dan melakukan verifikasi ulang. Padahal, PPS yang tak profesional dalam bekerja,” katanya.

Sebelum verifikasi faktual, Tim Rumah Kita Palopo telah merekrut dua sampai tiga LO di semua kelurahan untuk mendampingi PPS melakukan verifikasi.

Isra menduga sikap yang dilakukan PPS saat verifikasi faktual di lapangan merupakan instruksi dari pihak-pihak tertentu yang diduga ingin menjegal IYL-Cakka.

Indikasi ini makin memunculkan keyakinan bahwa ada upaya terstruktur untuk menjegal pasangan IYL-Cakka maju di perhelatan gubernur-wakil gubernur Sulsel 2018 mendatang.

” Mari kita berdemokrasi secara sehat. Dukungan masyarakat tidak boleh diabaikan,” kata Isra.(*)