Kronologi Dual Gergaji Vs Celurit, Pemuda ini Dual Berdarah di Malam Takbiran
Matasulsel – Insiden berdarah, dua pemuda terlibat duel satu lawan satu. Keduanya saling tikam dengan benda tajam di Gresik saat malam takbiran pada Sabtu (24/6).
Dua anak muda sebaya, Zainal Abidin, 25, dan Munizar, 25. bertarung dengan sengit. Akibatnya, mereka sama-sama terluka. Kasatreskrim Polres Gresik AKP Adam Purbantoro menyatakan, peristiwa tersebut terjadi Sabtu pukul 22.30.
Aksi saling serang berlangsung persis di depan rumah Zainal Abidin di RT 4, RW 5, Desa Golokan.”Perkelahian terjadi karena motif dendam,” katanya.
Malam itu, Munizar sengaja mendatangi Abidin di rumahnya. Dari kediamannya di Glatik, dia sudah membawa sebilah celurit. Begitu bertemu, perkelahian tidak terhindarkan. Tak Tinggal diam, Abidin melawan dengan gergaji.
Aksi tersebut membuat keduanya sama-sama bersimbah darah. Namun, luka lebih parah diderita Abidin. Pemuda yang baru pulang sebagai TKI di Malaysia itu menderita luka di dua bagian.
Yaitu, luka sabet 5 sentimeter di tangan kanan serta luka sobek bagian wajah sisi kanan 1,5 sentimeter. Sedangkan Munizar menderita luka irisan gergaji di kepala sisi kanan.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung geger. Warga berusaha melerai. Namun, mereka juga takut karena keduanya sama-sama memegang senjata tajam. “Untung, keduanya bisa dilerai,” tutur Adam.
Keduanya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Abidin dilarikan ke RS Mubarot, Bungah. Munizar dirawat ke RSUD Ibnu Sina. Namun, kemarin siang keduanya sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Satreksrim Polres Gresik telah mengamankan Munizar. Saat ini yang bersangkutan berada di ruang tahanan polres. Adam membantah bahwa Munizar telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penahanan justru untuk mengamankan pelaku.”Siapa yang bisa menjamin keselamatannya. Nanti kalau dikeroyok gimana,” ujar mantan Kasatreskrim Polres Malang Kota itu.
Insiden Sabtu malam adalah buntut kejadian sebelumnya. Sore sebelum kejadian, Munizar mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh Zainal Abidin dan teman-temannya. Karena dendam itulah, pemuda tersebut nekat mengajak Abidin untuk berkelahi.
Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito mengaku, anggotanya langsung bergerak menyelidiki kasus tersebut.
Dia mengklaim, kondisi saat ini sudah aman. Dia juga meminta jajaran Polres Sidayu dan Polsek Ujungpangkah untuk meredakan emosi warga.
Insiden tersebut jangan sampai meluas menjadi gesekan antarwarga desa. “Saya sudah perintah jajaran polres dan polsek. Jangan sampai aksi ini meluas menjadi konflik antarwarga,” imbuhnya.(*/jpnn/kbc)