Kunjungi Bulukumba, HM Nurdin Abdullah : Tidak Ditolerir Masyarakat Membuka Masjid untuk Shalat Tarwih
Bulukumba, Matasulsel – Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja dalam rangka pemantauan penanganan wabah Covid-19 di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, termasuk di Kabupaten Bulukumba. Sebelum ke Bulukumba, Gubernur sudah mengunjungi Kabupaten Pinrang, Sidrap, Wajo, Soppeng, Bone, dan Sinjai.
Saat tiba di Bulukumba Gubernur HM Nurdin Abdullah bersama rombongan sekitar 30 orang yang menggunakan bus besar langsung mengunjungi lokasi Posko Gugus Tugas Kabupaten di PSC Kota Bulukumba, dimana Bupati bersama jajarannya menyambutnya, Kamis 23 April 2020.
Dalam penanganan Covid-19 di Bulukumba, Bupati AM Sukri Sappewali melaporkan jika Pemerintah Kabupaten Bulukumba melakukan refocusing dan realokasi APBD 2020 sebesar Rp.26,8 milyar yang bersumber dari DAK DAU dan Dana Terduga.
Di sektor kesehatan diplot sebesar Rp.15,7 milyar untuk memenuhi operasional dan kebutuhan alat kesehatan, bahan medis habis pakai dan APD.
Adapun untuk penangangan dampak ekonomi, Bupati AM Sukri Sappewali menyebutkan Dinas Sosial menganggarkan Rp.2,15 milyar untuk bantuan logistik kepada masyarakat terdampak sebanyak 6500 KK dan pelaksanaan dapur umum.
“Terkait pemantauan kasus, kemarin ada tambahan 1 pasien positif dari jamaah tabliqh sehingga jumlah positif ada dua orang. Namun yang positif sebelumnya sudah dinyatakan sembuh setelah dirawat di rumah sakit Wahidin Makassar,” bebernya.
Ditambahkannya, dari posko perbatasan dan pelabuhan hingga saat ini tercatat sebanyak 7278 warga yang masuk di Bulukumba. Mereka pada umumnya adalah tenaga kerja luar negeri, luar provinsi dan luar Bulukumba, juga yang berstatus pelajar dan mahasiswa.
Bupati berlatar militer ini juga menyampaikan bahwa sejumlah bantuan dari berbagai pihak telah diserahkan melalui posko Gugus Tugas. Namun demikian AM Sukri Sappewali meminta bantuan Gubernur untuk menangani kelangkaan gula di wilayah Bulukumba. “Kami berharap pak Gubernur bisa membantu dengan operasi pasar untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga beras, gula dan minyak goreng,” pintanya.
Gubernur HM Nurdin Abdullah mengatakan, Covid-19 sudah menjadi permasalahan di dunia, dan merupakan kejadian pertama seumur hidup kita sehingga tidak ada yang punya pengalaman dalam menangani Covid ini.
“Jadi intinya tugas kita sekarang adalah mencurahkan perhatian dan tenaga bagaimana memutus mata rantai penularan Covid-19 ini,” ungkap Nurdin dalam pengantarnya.
HM Nurdin Abdullah mengapresiasi daerah-daerah yang telah menjaga wilayahnya masing-masing, oleh karena yang berbahaya adalah Carier atau pembawa virus serta lokal transmisi dari anggota keluarga. “Saya kira Bulukumba sudah melakukan langkah-langkah yang harus diambil, namun kita harus waspada karena daerah ini terus kedatangan pemudik. Walaupun sudah dilarang tapi ini sudah menjadi tradisi. Olehnya itu kita tegas saja dan mereka wajib isolasi diri di rumah selama 14 hari dengan pengawasan yang ketat,” ungkapnya.
HM Nurdin mengingatkan, bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Agama sudah memutuskan pelaksanaan shalat tarwih dilaksanakan di rumah masing-masing. “Jadi tidak ditolerir masyarakat membuka masjid untuk melakukan shalat tarwih, jadi tidak boleh,” tegasnya.
Olehnya itu, mantan Bupati Bantaeng dua periode ini meminta pihak terkait untuk tegas, oleh karena beberapa pihak ada yang minta dispensasi jika di wilayahnya tidak ada kasus Covid-19. Padahal ini rawan, kalau sudah ada kasus, maka penyebarannya sangat cepat dan berbahaya. “Mohon ini menjadi perhatian, oleh karena hanya disiplin yang tinggi yang dapat memutus rantai Covid-19 ini,” pinta HM Nurdin Abdullah.
Pada kunjungan tersebut HM Nurdin Abdullah menyerahkan bantuan kepada Gugus Tugas Covid Bulukumba berupa APD lengkap 5 unit, APD 20 unit, thermometer 5 unit, masker 5 box, sarung tangan 1 dos, hand sanitizer 30 botol, face shield 10 unit dan alcohol swab 1 dos.
Editor : Mustakim