Kekecewaan mereka, kata Taufiq bisa saja karena Danny pernah menjanjikan sesuatu kepada mereka namun tidak direalisasikan sampai saat ini alias disebut ingkar janji. Misalnya, insentif Rp1 juta per RT/RW yang menjadi program Walikota saat terpilih. Namun tidak direalisasikan atau bisa saja hanya sebagian yang mendapatkan.

Atau bisa saja insentif yang dijanjikan tidak sesuai dengan komitmen perjanjian awal yakni Rp1 juta per RT/RW. “Mungkin saja ada yang lain. Sehingga kekecewaan mereka terakumulasi dan memutuskan meninggalkan Danny dan beralih ke Appi-Cicu. Semua memungkinkan terjadi,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua RT/RW se Kecamatan Biringkanaya menyatakan dukungannya ke pasangan Appi-Cicu. Alasan perangkat RT/RW ini bergabung ke pasangan yang diusung 10 partai politik ini karena memiliki kesamaan visi membangun pemerintahan yang bersih, tak suka umbar janji memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat marjinal.

“Makassar ini butuh yang tidak suka umbar janji namun diingkari,” kata salah seorang ketua RT di Biringkanaya yang namanya diminta tidak dipublikasi karena takut diintimdasi pihak kelurahan dan kecamatan. (*)