Wajo, Matasulsel – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Selatan Adnan Purichta Ichsan menaruh harapan besar pada keberadaan PMI di kabupaten/kota di Sulsel. Termasuk kepada pengurus PMI Kabupaten Wajo.

Hal tersebut diungkapkan usai melantik Ketua PMI Wajo yang juga Bupati Wajo Amran Mahmud dan pengurus PMI Kabupaten Wajo di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Sabtu (19/10). Pada pelantikan tersebut juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus PMI Tingkat Kecamatan se-Kabupaten Wajo masa bakti 2019-2024.

“Menjabat sebagai ketua ataupun pengurus PMI merupakan panggilan nurani karena harus didasari dengan ketulusan dan keikhlasan dalam berorganisasi. Pasalnya di PMI ini kita akan mengurusi banyak persoalan kemanusiaan, kebencanaan, dan menolong sesama,” katanya.

Menurutnya, organisasi PMI bukanlah tempat untuk mencari keuntungan afau profit tetapi organisasi ini adalah sebuah wadah mencari pahala. Karena dari organisasi ini tersebut lebih banyak menolong sesama yang membutuhkan uluran tangan.

“Dengan pelantikan ini semoga mampu menjadi tonggak untuk keberhasilan PMI kedepannya. Sehingga sangat perlu saling bekerjasama dalam menjalankan program-program kemanusiaan dalam memajukan organisasi kemanusiaan ini,” ungkapnya.

Lanjut Adnan, salah satunya dengan mendukung rencana pembangunan Unit Transfusi Darah di Markas PMI Sulsel ddngab kapasitas 1500 hingga 3500 kantong darah. Hal ini melihat dengan kebutuhan darah di Sulsel yang melebihi 10.000 kantong darah.

“Kedepannya juga kami harapkan agar PMI Kabupaten Wajo dapat bekerjasama dengan pemerintah daerahnya untuk secara rutin menggelar kegiatan donor darah. Pasalnya ini menjadi cara untuk mensuplai kebutuhan darah bagi yang membutuhkan,” terang Bupati Gowa ini.

Keterlibatan dalam organisasi ini dianggap memberikan dua manfaat positif. Pertama, seluruh pengurus PMI otomatis rajin melakukan donor darah, sementara diketahui bersama bahwa jika rutin melaksanakan donor darah maka tubuh akan lebih sehat, karena darah yang disumbangkan akan diganti dengan darah baru. Kedua, saat menjalankan program kemanusiaan apalagi jika dilakukan dengan ikhlas maka akan menjadi sebuah amal jariyah dan menjadi kadang pahala.

“Pasalnya jika berdonor darah kita membantu sesama yang membutuhkan darah tanpa diketahui identitas yang menggunakan darah yang kita donorkan,” tegasnya.

Sementara Ketua PMI Wajo Amran Mahmud mengatakan, pihaknya berharap dengan kepemimpinannya di PMI Wajo kedepan program-program kemanusiaan di wilayahnya dapat lebih meningkatkan. Apalagi Kabupaten Wajo sangat dikenal sebagai daerah yang rutin mendapat bencana alam yakni banjir.

“Mari kita mengembang amanah ini dengan sebaik-baiknya. Jalankan seluruh program-program PMI dengan penuh ketulusan,” ujarnya.

Dalam menjalankan organisasi ini harus menerapkan tujuh prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional yang memang telah menjadi dasar organisasi ini. Antara lain, kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, kesemestaan.

“Organisasi ini adalah organisasi yang besar sehingga ini harus menjadi kebanggaan kita karena dapat terlibat pada gerakan kemanusiaan ini,” tutupnya. (*)