Setelah itu, lanjut alam, diletakkan dalam petak kayu yang sudah disetting dengan lebar 5 cm, sehingga setelah dipotong dengan menggunakan gergaji menghasilkan media tanam berukuran tinggi 5 cm dalam jumlah yang banyak.

” Ini adalah langkah cepat dan tepat dalam menyediakan media tanam,” tutur Alam.

Sementara itu, kepala KPLP Indra Setiabudi Mokoagow dalam sambutannya yang disampaikan oleh Abdullah selaku Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) mengemukakan bahwa dengan ditunjuknya Lapas Maros sebagai Lapas “Medium Security” maka petugas Pemasyarakatan harus mampu beradaptasi dan membangun keterpaduan dalam hal merumuskan program strategis dan pembinan yang terintegrasi bagi WBP.

“kita jangan pakai lagi mainset lama. Kita harus proaktif dalam membangun komunikasi dan mengenali profile WBP, sehingga kita lebih tepat sasaran dalam merealisasikan program.

“Harapan saya dalam pelatihan ini akan akan berkelanjutan, tidak sebatas pelatihan tapi sampai menghasilkan, baik buat Lapas untuk keperluan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) juga memberi upah kepada WBP yang terlibat” tutur Indra.

Pada acara yang dihadiri Kepala KPLP, Kasi Binadik, Kasi Giatja dan Kasimin Kamtib tersebut berlangsung dan menarik antusiasme WBP meski diguyur hujan.(**)