Launching Buku Rahman Rumaday Dihadiri Sejumlah Anggota DPRD
Makassar, Matasulsel – Launching Buku Perpustakaan Lorong Kelurahan Parang Tambung karya Rahman Rumaday terlihat sangat istimewa. Selain dihadiri Ketua Fraksi PKS DPRD Sul-Sel, Sri Rahmi atau yang biasa disapa Bunda Sri Rahmi yang didaulat sebagai narasumber juga dihadiri anggota DPRD Sul-Sel termuda, Ismail Bachtiar dan anggota DPRD Kota Makassar, Anwar Faruq.
Launching Buku dibuka dengan resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan sekaligus sebagai keynote speaker, Moh. Hasan di Gedung Layanan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan Lt. II, Kamis (23/07).
Launching buku yang dimoderatori Fitriyani Rachman, penyiar RRI Makassar menghadirkan beberapa narasumber yang semuanya penulis. Selain Bunda Sri Rahmi ada Reny Putri Harapan Rani dari unsur media yang juga Direktur Utama media online arlisakadepolicnews.com. Tulus Wulan Juni dari unsur Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar dan Rusdin Tompo sebagai editor buku.
Acara ini hanya diikuti peserta terbatas sesuai protokol kesehatan. Panitia hanya menyiapkan 35 kursi yang rata-rata diisi dari kalangan pustakawan, pegiat Literasi, komunitas dan calon-calon penulis muda.
Kehadiran anggota DPRD merupakan bentuk dukungan atas kegiatan Literasi yang telah dilakukan oleh masyarakat melalui sarana Perpustakaan. Bunda Sri Rahmi dan Anwar Faruq mengakui dan masih mengingat jasa Perpustakaan yang sangat membantu kemampuannya dirinya saat ini termasuk bisa membuat buku karena menurut Bunda Sri, kita bisa menulis jika kita telah banyak membaca.
Saat kecil Bunda Sri selalu membaca buku di mobil perpustakaan keliling. “Mobil Perpusling selalu parkir didepan rumahku, mengapa ya selalu parkir didepan rumahku, mungkin saya pelanggan tetapnya”, ungkapnya.
“Bahkan semua buku di mobil tersebut telah habis saya baca semuanya dan yang membuat saya heran mengapa buku-bukunya itu-itu terus dan tidak diganti-ganti oleh pemerintah”, terangnya.
Sama halnya Anwar Faruq, anggota DPRD Kota Makassar yang masih mengingat saat diajak ke Perpustakaan Umum Provinsi oleh Ayahnya naik motor. “Dulu sekitar tahun 90an saat masih kecil saya sering kesini sama bapak naik motor untuk membaca, kalau tidak salah namanya masih Perpustakaan Nasional Provinsi,” ungkapnya.