Makassar, Matasulsel – Ichsan Yasin Limpo tak risih bicara korupsi. Soal korupsi, memang dibencinya. Tak ada ruang negosiasi siapapun ingin melakukan penyalahgunaan uang rakyat. Sekalipun itu adalah keluarganya.

Jujur dan bersih menjadi warisan penting Ichsan Yasin Limpo terhadap Pemerintah Kabupaten Gowa. Di eranya menjadi Bupati selama 10 tahun, Ichsan menginstruksikan pentingnya pemerintahan yang bersih dan transparan.

Ganjaran lima kali predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah bukti. Bukti bahwa Ichsan dan jajarannya, tidak seleweng dalam penggunaan uang negara.

Ada cerita tentang betapa Ichsan membenci korupsi. Saat memberlakukan program Pendidikan Gratis, Ichsan mewanti-wanti agar sekolah tidak melakukan pungutan-pungutan liar. Untuk mengontrol para guru agar tidak lagi melakukan pungutan di sekolah, mereka diminta membuat surat pernyataan.

Isi surat pernyataan itu, menjamin tidak ada pungutan dalam bentuk apa pun. Dalam pernyataan itu, para guru siap mengundurkan diri jika ditemukan ada pungutan sekecil apa pun dan dalam bentuk apa pun di sekolahnya.

Pemkab juga mengajak kejaksaan negeri, kepolisian, dan pengadilan negeri meneken MoU bahwa tidak akan ada SP3 untuk kasus korupsi dalam bidang pendidikan. Meski demikian, tetap saja ada pungutan. Akhirnya, Ichsan juga membuka layanan pengaduan langsung melalui nomor ponsel pribadinya.

“Tiga bulan itu handphone saya hang karena banyak SMS tentang pungutan. Tetapi, begitu ada pungutan, 2,5 jam pasti inspektorat sampai di sekolah itu untuk memeriksa. Jika positif melakukan pungutan, dalam dua hari pasti keluar SK pemberhentian sebagai kepala sekolah,” papar Ichsan.

Setidaknya, ada sembilan kepala sekolah dan tiga kepala cabang dinas dicopot pada masa awal penerapan pendidikan gratis. Sejak 2008 tidak ada lagi sekolah yang berani menarik pungutan.

Di Pilgub Sulsel 2018, Ichsan maju mencalonkan diri. Bersama wakilnya, Andi Mudzakkar, Ichsan diusung oleh rakyat, alias melaju lewat jalur independen.

Salah satu program yang diusung pasangan nomor urut 4 ini adalah Pendidikan Berkualitas Secara Merata Tanpa Pungutan. Sukses menerapkannya di Gowa, adalah modal penting Ichsan mengulanginya di Sulsel.

Bukan hanya itu, IYL yang dikenal tokoh peduli pendidikan di Indonesia, juga berani siap menggelentorkan dana 1,5 triliun per tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan, serta bantuan ke siswa dari SD hingga SMA.

Semua itu dilakukan, agar anak cucu kita bisa menikmati pendidikan yang benar-benar gratis. Begitu pun pemerataan kualitas pendidikan juga bisa terealisasi.

Bukan itu saja, IYL-Cakka yang dikenal pantang melanggar komitmen, punya program unggulan lainnya di Pilgub Sulsel. Salah satunya, rumah produktif berbasis desa di setiap kecamatan. Rumah produktif ini, akan dibangun mulai tahun pertamanya jika kelak diberikan amanah memimpin Sulsel. (Bersambung).