Lewat Independen, Kekuatan Elektoral DIAmi Fantastis
Makassar, Matasulsel – Kandidat calon Wali Kota petahana, Moh Ramdhan Pomanto dan Indira Mulyasari Paramastuti (Danny-Indira) resmi mendaftar melalui jalur perseorangan di KPU Makassar, Senin kemarin. Dari hasil rekapitulasi syarat minimal dan sebaran dukungan, Danny menyetorkan sebanyak 117.492 atau lebih 70 persen dukungan rakyat sebagai syarat dokumen pendaftaran.
Jumlah itu baru merupakan hasil faktualisasi dukungan oleh KPU. Belum termasuk yang dinyatakan tidak lolos lantaran masih format lama. 200.000-an ribu dokumen dukungan juga tidak disetor ke KPU karena disimpan sebagai antisipasi perbaikan sekalipun tidak terjadi.
Menanggapi hal itu, Supervisor Strategi dan Pemenangan Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy menilai, akumulasi dukungan rakyat yang telah diserahkan secara sukarela ke pasangan yang menggunakan tagline DIAmi itu berpotensi menjadi suara real di lapangan. Dengan sebaran dukungan di 15 Kecamatan se-Kota Makassar, maka hampir dipastikan pula pemilih Danny-Indira pun merata.
“Persentase dukungan hasil verifikasi faktual Danny-Indira memang tergolong fantastis. Hal ini wajar karena posisi Danny sebagai petahana dan jauh hari persiapannya telah matang,” kata Nursandy saat dikonfirmasi, Selasa (9/1/2018).
Menurutnya, dukungan ini menjadi kekuatan elektoral tersendiri bagi Dany-Indira. Meskipun dukungannya sangat signifikan, namun hal ini tidak bisa dijadikan rujukan tunggal untuk menyimpulkan kekuatan real pasangan DIAmi. Pasalnya dukungan itu tidak selamanya linear dengan suara yang ada di TPS, sangat berpotensi bertambah dan kemungkinan pula ada kekuarangan.
“Dukungan KTP bagi pasangan Independen pada umumnya tak selalu linear dengan perolehan suara di TPS,” ucapnya.
Diapun menyarankan, sebagai kandidat petahana, Danny harus mempertahankan elektabilitas dan terus merekrut strong voters di lapangan. Ada beberapa variabel yang bisa menguntungkan Danny-Indira.
“Variabel dalam election sangatlah beragam. Dimulai dari cara mengorganisir tim, menentukan dan menjalankan strategi yang tepat, mengelola issu dan program, kemampuan memobilisasi dan variabel lainnya,” ucapnya.
Diapun mengatakan, Danny-Indira perlu menyiapkan tim kerja yang solid, mengidentifikasi dan menciptakan komunikator yang memiliki kemampuan persuasif untuk meyakinkan pemilih dan menentukan strategi pemenangan yang tepat.(*)