MAKASSAR, MATA SULSEL – Kembali, Lembaga Investigasi Mendidik Pro Rakyat Nusantara Provinsi Sulawesi Selatan (DPP LIDIK PRO Sulsel), menggelar kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD), yang berlangsung di Warkop Nassami, Jln. Sultan Alauddin, Kota Makassar, Sabtu (27/5/2023).

Dengan mengangkat tema, “Mengupas Perpu Ciptaker dalam klaster pertanahan dan perkebunan sebagai upaya dalam memperkuat ekonomi nasional”, menghadirkan peserta yang berasal dari 4 Kabupaten/Kota sekitar wilayah Makassar.

Kegiatan semacam ini, menurut Ketua Panitia Syaiful Dg. Ngemba mengatakan kegiatan kali ini kami mengangkat tema nasional yang bertujuan memahami hadirnya UU Ciptaker dan korelasinya dengan pertanahan dan perkebunan kaitannya memberikan edukasi kepada segenap pengurus LIDIK PRO Sulsel dan kepada para tokoh masyarakat serta aktivis lsm yang nanti berhadapan dengan dua persoalan tersebut, tutur Syaiful Dg. Ngemba.

Ditempat yang sama Sekjen DPN LIDIK PRO, M. Darwis K, CPCS yang turut hadir dan memberikan sambutannya, memberikan apresiasi kepada pengurus DPP LIDIK PRO Sulsel atas capaiannya menjalankan program edukatif terlebih yang diangkat adalah tema isu Nasional, yang tentunya pengetahuan ini sangatlah penting dibekali kepada rekan-rekan lidikers khususnya, ucap Darwis.

Sementara, Ketua DPP LIDIK PRO Sulsel, Kemal Situru, S. Pd.,M.Si., CCBS, juga melalui sambutannya yang singkat selain ucapan terimah kasih kepada Sekjen DPN juga disampaikan kepada para Dewan Pembina DPN dan DPP LIDIK PRO yang terus mensupport kegiatan ini. Kemal dihadapan Sekjen dan para peserta diskusi, menerangkan bahwa kepengurusan DPD ditingkat Kabupaten/Kota sudah terbentuk 18 Kabupaten/Kota, dan jika telah rampung, akan siapkan deklarasi bersama di Makassar, tutur Kemal.

Apresiasi Sekjen DPN dan Ketua DPP kepada Ketua DPD LIDIK PRO Maros, Ismar SH dengan membawa puluhan pengurusnya datang langsung ikut membersamai kegiatan ini, dan tentunya bertujuan memberikan bekal yang cukup para lidikers dalam memahami perpu ciptakerja.

FGD yang menghadirkan dua orang pemateri yang akan banyak mengupas tentang tema, pemateri pertama Ir. Muhammad Amin, MH (Polisi Kehutanan/PPNS, Wasganis Peredaran Hasil Hutan Provinsi Sulsel), Mohd. Agus Bustami, SE., MM., DBA (Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Jasa Migran Indonesia/Dirut PT. ATN Konsultan Ketenagakerjaan).

Pemateri pertama, dalam kesempatannya menjelaskan perlunya dulu berangkat memahami poin apa yang berubah dalam sebuah regulasi dalam perpu ciptaker, jelasnya.

Muhammad Amin juga menjelaskan pengalamannya saat menjabat sebagai polisi kehutanan, dan menekankan kepada peserta FGD untuk pentingnya memahami undang-undang saat ini, apalagi aktif dalam lembaga swadaya masyarakat.

Sementara pemateri kedua banyak mengulas pandangan dalam berbagai sektor ekonomi nasional, baik sektor perdagangan, sektor tenaga kerja, sektor pertambangan, sektor perkebunan, hingga sektor pertanahan.

“Jadi tentunya, kehadiran Perpu Ciptaker sangat bergantung pada bagaimana implementasinya nanti di lapangan. Ini bukan hanya soal regulasinya saja, tapi implementasinya juga harus solid dan difahami secara menyeluruh,” kata Agus Bustami dihadapan para peserta diskusi.

Masih berlanjut, usai pemaparan kedua pemateri, kemudian moderator Jamaluddin Manda, SE yang menghandle acara, membuka sesi tanya, yakni dua sesi dengan masing-masing tiap sesi hanya diberikan kesempatan bertanya dua orang saja.

Diskusi berakhir jelang malam tiba, sesi foto bersama pun dilakukan, dihadiri semua peserta secara bertahap. (KML)