JENEPONTO, MATASULSEL – Upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk Industri Kecil dan Menengah (IKM), kembali dilakukan melalui kegiatan Pelatihan Peningkatan Kualitas Produk Campuran Makanan Kemasan, Selasa (18/11/2025).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi Dinas Perdagangan dan Industri (Perdagin) Jeneponto, Dekranasda, dan Pattiro Jeka, dilaksanakan selama dua hari pada 18–19 November 2025 di Aula Meet and Greet Pattiro Jeka.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perdagin Manrancai Sally, yang berharap pelatihan ini mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh para pelaku IKM.

“Pelatihan ini adalah peluang untuk naik kelas. Kami ingin pelaku usaha benar-benar memanfaatkan kesempatan ini,” ujarnya.

Menghadirkan pelaku usaha dari berbagai sektor—mulai dari keripik, abon kuda, roti, bawang goreng, hingga produk olahan lainnya—pelatihan berlangsung sangat antusias. Hal ini tak lepas dari kehadiran narasumber inspiratif yang telah berhasil menembus pasar modern meski memulai usaha dari titik nol.

Pada sesi pertama, peserta mendapat motivasi dari Aslinda, pemilik produk Keripik Keladi Bu Lin. Produk keripik talas buatannya kini dipasarkan di berbagai toko oleh-oleh ternama di Makassar dan sejumlah toko modern lainnya.

Dengan berbagai varian rasa, produk Aslinda menjadi bukti bahwa kualitas dan kemasan yang baik mampu membuka pintu ke pasar yang lebih luas.

Ia berbagi tentang konsistensi menjaga kualitas, pengembangan rasa, serta strategi branding yang membuat produknya semakin dikenal. Kisahnya menjadi bukti bahwa pelaku IKM Jeneponto mampu bersaing bila terus berinovasi.

Sesi berikutnya menghadirkan narasumber yang tak kalah inspiratif, Nurjaizah Majid, owner Mentari—dikenal dengan nama Daeng Lebang.

Dengan produk unggulan seperti kacang disko, kerupuk bawang, dan es cincau, Daeng Lebang menceritakan perjalanan bisnisnya yang dimulai dari nol.

“Dulu saya hanya menyimpan produk di atas sadel motor, lalu membagikan tester ke orang-orang. Sekarang, Alhamdulillah sudah punya toko sendiri,” tuturnya di hadapan peserta.

Dengan pemasaran online dan offline yang aktif, kini omzet usahanya mencapai puluhan juta rupiah.

Kisah Dg Lebang tidak hanya memotivasi, tetapi juga menunjukkan pentingnya ketekunan, keberanian mencoba, dan kualitas produk yang konsisten.

Kolaborasi Dinas Perdagin, Dekranasda, ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan daya saing IKM Jeneponto.

Melalui pelatihan ini, pelaku usaha tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis mengenai kualitas dan labeling produk, tetapi juga motivasi nyata dari pelaku usaha yang telah berhasil membuka pasar lebih luas. (*)