Literasi untuk Kesejahteraan, Inspirasi dari Bedah Buku dalam Rangka Hari Jadi Jeneponto ke 162
JENEPONTO, MATASULSEL — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jeneponto menggelar kegiatan bedah buku yang menarik dan inspiratif di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Jeneponto, Selasa (29/4/2025).
Acara ini berlangsung selama dua hari, 29-30 April 2025, dalam rangka merayakan hari jadi Jeneponto yang ke-162.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Nur Alim Basir, yang menyampaikan rasa syukur dan harapannya untuk meningkatkan literasi di masyarakat.
“Literasi adalah kunci untuk memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi tingkat kemiskinan. Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih mencintai membaca dan belajar,” ungkapnya.
Acara ini menghadirkan dua narasumber terkemuka, Tokoh literasi nasional Baktiar Adnan Kusuma, penulis buku “Pernak-pernik Pemikat Hati Budaya Turatea” dan Aldy Saputra, penulis buku “Jeneponto di Abad 20.”
Keduanya membagikan wawasan mendalam mengenai tema-tema yang diangkat dalam karya mereka.
Baktiar Adnan Kusuma menekankan pentingnya pendekatan literasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Literasi bukan hanya tentang membaca, tetapi juga tentang bagaimana ilmu pengetahuan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan kita,” jelasnya.
Sementara itu, Aldy Saputra memperkenalkan sejarah dan budaya Jeneponto melalui lensa penulisannya, memberikan perspektif yang kaya kepada peserta.
Kegiatan bedah buku ini bukan hanya sekadar presentasi, melainkan juga diskusi yang interaktif. Para peserta, yang terdiri dari komunitas literasi, pustakawan, pemuda, guru serta masyarakat diajak untuk menggali lebih dalam karakter dan pesan yang terkandung dalam buku-buku tersebut.
Diskusi ini menjadi ajang bagi semua untuk saling bertukar pikiran dan ide, memperkaya pemahaman tentang literasi dan budaya lokal.
Di akhir acara, Nur Alim Basir mengajak semua peserta untuk terus mendukung gerakan literasi di Jeneponto. “Mari kita jadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Dengan membaca, kita tidak hanya membuka jendela pengetahuan, tetapi juga memperluas wawasan dan meningkatkan kualitas hidup kita,” tutupnya.
Kegiatan bedah buku ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memajukan literasi di Jeneponto dan memberi inspirasi bagi generasi mendatang. Semoga semangat literasi ini terus berkembang, membawa perubahan yang positif bagi masyarakat. (Oji Pajeka).