Oleh : Haerullah Lodji (Tim Penilai Lomba Bertutur DISPUSIP Jeneponto 2025)

JENEPONTO, MATASULSEL – Lomba Bertutur di Jeneponto tahun ini luar biasa, diselenggarakan selama dua hari 23-24 April 2025, diikuti banyak anak-anak dari berbagai penjuru Jeneponto. menunjukkan betapa semangat mereka untuk bercerita. Bayangkan dua kali lipat lebih banyak peserta dibanding tahun lalu. Mereka bercerita dengan sangat percaya diri, suaranya lantang dan ekspresi wajahnya begitu hidup, rasanya kita ikut dibawa ke dalam cerita mereka.

Salah satu cerita yang menarik adalah kisah asal-usul Bangkala. seorang anak kecil kelas empat, menceritakan legenda ini dengan begitu hidup. Ia begitu menghayati perannya sehingga kita semua terkesima. Atau, peserta lainnya yang membawakan cerita Palajau dengan penuh semangat. Ia mampu membuat kita semua tertawa dan terharu dalam waktu bersamaan. Hebat, bukan?

Tidak hanya cerita rakyat, anak-anak juga menceritakan kisah-kisah kepahlawanan, seperti kisah Makkasau atau Ima’di Daeng Rimakka. Salah seorang peserta menunjukkan bagaimana ia memahami arti keberanian dan pengorbanan melalui ceritanya. Ia bercerita dengan suara yang tegas dan penuh penghayatan, membuat kita semua terharu dan bangga.

Seorang Guru Pendamping berkata, “Anak-anak sangat antusias mempersiapkan lomba ini, mereka rajin membaca buku dan berlatih bercerita. Melihat mereka tampil di atas panggung, kami sangat bangga dan terharu.”

Lomba ini bukan hanya tentang menang atau kalah, lebih dari itu, lomba ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kemampuan bercerita, menumbuhkan rasa percaya diri, dan mengenal lebih dalam kekayaan budaya dan sejarah Jeneponto.

Mereka adalah generasi penerus yang akan membawa Jeneponto ke masa depan yang lebih baik.

“Anak-anak adalah harapan bangsa,” kata seorang bijak dan melalui lomba ini, kita melihat betapa besar harapan itu.

Mereka adalah bintang-bintang kecil yang bersinar terang, membawa cerita-cerita inspiratif dari Jeneponto untuk dunia.